Perjuangan Perempuan Merawat Rumah Pusaka, Warisan Budaya Para Leluhur

- 30 November 2022, 19:55 WIB
Sri Astuti, perempuan yang merawat Umeak Meno'o atau dalam Bahasa Indonesia Rumah Pusaka seorang diri
Sri Astuti, perempuan yang merawat Umeak Meno'o atau dalam Bahasa Indonesia Rumah Pusaka seorang diri /Ikobengkulu.com/Iman Kurniawan/

“Ibu Beril tidak mau rumah kuno itu hilang begitu saja. Kata Ibu Beril, ‘banyak orang yang sanggup menghabiskan uangnya untuk membangun gedung megah, tapi sedikit sekali orang yang menghabiskan uangnya untuk melestarikan kebudayaan, merawat rumah-rumah kuno,’ kata Ibu Beril saat itu kepada saya,” ungkap Sri.

Batin Sri yang semula bimbang, akhirnya semakin mantap untuk memiliki rumah kuno tersebut. Beril perempuan alumni Institut Teknologi Bandung (ITB) telah meyakinkannya.

Banyak wejangan Beril yang disampaikan kepada Sri, yang akhirnya membuat Sri yakin membeli rumah kuno dengan dana yang tidak sedikit. Kepada Sri, Beril pernah berujar, ‘merawat rumah kuno, melestarikan kebudayaan memang tidak membuat orang menjadi kaya materi. Bahkan, harus rela mengeluarkan dana pribadi. Tapi, ada kepuasan batin yang tidak bisa dirasakan oleh orang lain.’

“Setelah saya menjalani merawat rumah kuno ini, benar apa yang dikatakan Ibu Beril. Saya benar-benar mendapat kepuasan batin,” imbuh Sri.

Walau sudah memiliki kemantapan hati, tapi untuk memiliki rumah tersebut ternyata tidak semudah yang dibayangkan. Karena ternyata, sang pengusaha pemilik rumah yang baru tidak mau menjual rumah kuno tersebut.

Namun, Sri terus meyakinkan bahwa niatnya membeli rumah tersebut hanya untuk merawat dan melestarikan peninggalan kebudayaan para leluhur.

Berhari-hari, berminggu-minggu Sri berusaha meyakinkan sang pengsaha, si pemilik rumah kuno yang baru. Melihat niat Sri yang tulus, akhirnya luluh juga hati sang pengusaha dan bersedia menjual rumah kuno tersebut kepada Sri. Tapi, hanya rumahnya saja, tidak dengan tanahnya.

Waktu itu, rumah tersebut dijual kepada Sri seharga Rp32 juta. Sri sepakat. Namun, persoalan baru pun muncul, karena yang dijual hanya rumahnya saja, tidak dengan lahannya. Itu artinya, rumah tersebut harus direlokasi ke tempat yang baru.

Pinjam Uang di Bank untuk Membeli Rumah Kuno

Setelah hatinya sudah yakin dan mantap untuk membeli rumah tua di Kelurahan Kesambe Baru itu, Sri memberanikan diri meminjam uang di Bank  Rp250 juta dan SK PNS-nya jadi jaminan.

Halaman:

Editor: Iman Kurniawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x