10 Keutamaan Rabiul Awal, Bulan Maulid Nabi Muhammad SAW

- 27 September 2022, 12:54 WIB
Ilustrasi; 10 Keutamaan Rabiul Awal, Bulan Maulid Nabi Muhammad
Ilustrasi; 10 Keutamaan Rabiul Awal, Bulan Maulid Nabi Muhammad /Pixabay / caravan.

IKOBENGKULU.COM - Bulan Rabiul Awal adalah bulan yang sangat dimuliakan oleh umat muslim. Sebab, di bulan Rabiul Awal ini Nabi Muhammad SAW dilahirkan ke dunia, tepatnya pada senin, 12 Rabiul Awal di tahun Gajah.

Di bulan Rabilu Awal ini banyak peristiwa penting, seperti, Nabi Muhammad SAW melakukan hijrah dari kota Mekah ke kota Madinah, kemudian dibangunnya masjid pertama kali di dunia ini pada bulan Rabiul Awal, serta pertama kali digelar adanya sholat Jumat, juga wafatnya Nabi Muhammad SAW.

Selain peristiwa penting tersebut, maka ada sejarah penamaan bulan Rabiul awal dan sejarah sejumlah keutamaan bulan Rabiul Awal lainnya, yang harus kita ketahui. Berikut penjelasannya.

Baca Juga: Manchester United Kehilangan €130 Juta Musim Lalu, Ini Alasan Setan Merah Memiliki Utang Besar

Sejarah Penamaan Bulan Rabiul Awal

Dilansir dari Umma.id, Muhammad Shabri ‘Abd ar-Rahim menulis dalam harian elbalad, jauh sebelum masa Rasulullah SAW. Konon yang pertama kali memberikan nama Rabiul Awaal adalah Kilab bin Murrah, buyut kelima dari Rasulullah SAW.

Ada beberapa cerita yang menjelaskan bahwa mengapa disebut sebagai Rabi’. Satu masa dinamakan Rabi karena pada bulan itu orang-orang Arab sudah mulai berperang kembali dan sedang memuncak.

Sehingga kata Rabi’ mengilustrasikan perang sedang mulai subur dan sudah mulai banyak korban yang berjatuhan.

Baca Juga: Puluhan Napi Lapas Kelas II A Curup Jadi Sasaran Vaksin BIN Daerah Bengkulu

Ada juga riwayat lain yang mengatakan bahwa bulan Rabiul Awal menggambarkan dari kondisi alam. Kata ar-rabi’ adalah kondisi dimana tanaman sedang sangat subur dan banyak berbuah. Padang rumput menghijau. Masyarakat Arab membagi Rabi’ juga menjadi dua macam, pertama adalah Rabi as-syuhur (bulan musim semi) yaitu bulan Rabiul Awal dan Tsani. Ada juga rabi al-azminah (masa-masa musim semi), dimana musim semi oleh masyarakat Arab dibagi menjadi enam, yaitu kharif (gugur), syitaa (dingin), shafy (panas) dan qayzh (puncak panas) penamaan inilah yang sudah ada sebelum masa Nabi Muhammad SAW

Halaman:

Editor: Iman Kurniawan

Sumber: umma.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x