Perjuangan Perempuan Merawat Rumah Pusaka, Warisan Budaya Para Leluhur

- 30 November 2022, 19:55 WIB
Sri Astuti, perempuan yang merawat Umeak Meno'o atau dalam Bahasa Indonesia Rumah Pusaka seorang diri
Sri Astuti, perempuan yang merawat Umeak Meno'o atau dalam Bahasa Indonesia Rumah Pusaka seorang diri /Ikobengkulu.com/Iman Kurniawan/

Sri menceritakan, mulai tertarik dengan rumah kuno sejak dia masih berusia kanak-kanak. Setiap berkunjung ke suatu daerah, jika melihat ada rumah tua, dia selalu ingin melihat dari jarak lebih dekat.

Diperhatikannya rumah tersebut dengan seksama, jika diperkenankan oleh tuan rumah untuk masuk, perasaannya akan sangat senang bukan kepalang. Kesukaan yang tidak lazim bagi anak-anak seusianya pada masa itu. Jika anak-anak lainnya lebih tertarik mengunjungi arena permainan, Sri justru lebih tertarik mengunjungi tempat-tempat bersejarah.

Setelah bertambahnya usia, kecintaan Sri kepada rumah kuno semakin menjadi-jadi. Bahkan, bukan hanya sekedar melihat,  Sri saat itu bermimpi ingin memiliki rumah kuno sendiri.

Salah satu sudut Umeak Meno'o atau Rumah Pusaka, rumah adat Suku Rejang
Salah satu sudut Umeak Meno'o atau Rumah Pusaka, rumah adat Suku Rejang

Setelah dewasa, Sri semakin sering mengunjungi rumah-rumah kuno, baik yang terdapat di Kabupaten Rejang Lebong maupun rumah kuno di luar Kabupaten Rejang Lebong. Rumah-rumah kuno hasil jepretannya, kemudian dia unggah ke media sosial.

Dia semakin sering mengunggah rumah kuno hasil jepretannya ke media sosial. Dari media sosial akhirnya dia berkenalan dengan seseorang perempuan, peneliti adat kebudayaan kelahiran Padang yang berdomisili di Bandung, namanya Beril C Samuel.

“Ibu Beril sangat tertarik dengan rumah-rumah yang saya unggah di media sosial dan waktu itu beliau menyarankan kepada saya agar saya membeli salah satu rumah kuno di Rejang Lebong,” cerita Sri.

Sri saat itu mengungkapkan, bahwa dirinya tidak punya dana untuk membeli rumah kuno, karena harganya cukup mahal. Namun, yang membuat Sri kaget, Beril yang hanya dikenalnya melalui media sosial itu menawarkan pinjaman uang agar Sri bisa memiliki rumah kuno sendiri.

“Awalnya saya agak takut juga, karena kami hanya kenal di media sosial, belum pernah ketemu langsung sama sekali, tapi Ibu Beril terus meyakinkan saya,” kata Sri.

Keragu-raguan Sri mulai Sirna, karena Beril benar-benar mengunjungi Kabupaten Rejang Lebong untuk melihat rumah kuno yang diunggah Sri secara langsung, bukan hanya dari media sosial.

Halaman:

Editor: Iman Kurniawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x