Perbudakan Modern: Kisah Nyata Wayne dan Eksploitasi di Balik Bayang-bayang

- 12 September 2023, 07:06 WIB
Ilustrasi: Perbudakan Modern: Kisah Nyata Wayne dan Eksploitasi di Balik Bayang-bayang
Ilustrasi: Perbudakan Modern: Kisah Nyata Wayne dan Eksploitasi di Balik Bayang-bayang /Pixabay/Wokandapix

IKOBENGKULU.COM - Wayne berasal dari keluarga yang mengalami ketergantungan. Pada usia 16, ia meninggalkan sekolah setelah mencoba ganja di hari terakhir sekolahnya dan menjadi peminum alkohol remaja.

"Kedua orang tua saya adalah pecandu dan peminum alkohol. Bayangkan seorang anak tumbuh dalam situasi itu - rumah penuh dengan obat-obatan terlarang, kekerasan, trauma yang tak bisa diceritakan, dan orang asing yang datang ke rumah kami dalam keadaan tidak sadar," kenang Wayne, yang menceritakan kisahnya dengan nama samaran.

Kombinasi ketergantungan dan isolasi membuat Wayne menjadi sasaran empuk bagi geng kekerasan dan menjadi korban eksploitasi kriminal yang terpaksa menjual obat-obatan untuk melunasi hutang yang dia tahu tidak akan pernah bisa diselesaikan.

Mengenang bagaimana hidupnya menjadi kacau, Wayne mengatakan semuanya dimulai saat dia mendapat pekerjaan pertamanya. "Seorang pria mendekatiku. Inilah awal dari eksploitasi."

Tak lama, keduanya bertemu di luar jam kerja untuk merokok ganja. Kemudian, temannya datang ke rumahnya meminta Wayne untuk menjual dua ons ganja. Namun, alih-alih menjualnya, Wayne merokok semua. "Rasanya seperti Natal datang lebih awal," akunya.

Yang tidak dia ketahui saat itu adalah bahwa dia telah menjadi sasaran "temannya", yang sebenarnya adalah anggota geng yang terlibat dalam penipuan dan eksploitasi, dan menuntut Wayne untuk mengembalikan £300 untuk ganja yang dia rokok.

Baca Juga: Gempa Magnitudo 6,8 di Maroko: Korban Tewas Capai 2.000, Pusat di Pegunungan Atlas

"Jadi, saya mulai mencoba menjual obat-obatan untuknya agar bisa melunasi uang ini, tapi dia memberikan saya lebih banyak obat-obatan. Saya merokok lebih banyak, jadi hutang terus meningkat," kenang Wayne.

Hutang Wayne sebesar £300 segera meningkat dan dia terpaksa menjual obat-obatan untuk melunasinya. Selain membayar hutang awalnya sebesar £300, temannya terus menambah bunga, membuat jumlahnya menjadi mustahil untuk dilunasi.

Halaman:

Editor: Iyud Dwi Mursito

Sumber: Metro.co.uk


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x