Sudah Tiga Hari Warga Desa Pagar Din Bengkulu Utara Terisolir Akibat Jembatan Putus

21 September 2022, 14:32 WIB
Jembatan di Desa Pagar Din, Kecamatan Ulok Kupai, Bengkulu Utara putus, akibatnya warga desa terisolir /Ikobengkulu.com/

IKOBENGKULU.COM - Sudah tiga hari ini, sejak jembatan penghubung di Desa Pagar Din, Kecamatan Ulok Kupai, Bengkulu Utara putus, sekitar 800 KK yang tinggal di desa tersebut terisolir.

Diketahui, jembatan penghubung di Desa Pagar Din, Kecamatan Ulok Kupai, Bengkulu Utara putus akibat curah hujan yang tinggi, pada Senin, 19 September 2022 kemarin.

Jembatan tersebut merupakan sarana infrastruktur vital warga Desa Pagar Din, Bengkulu Utara untuk menuju ke ibu kota kecamatan.

Baca Juga: Resep dan Cara Membuat Modern Roll Cake⁣, Enak dan Lezat, Semua Orang Bisa Membuatnya

Jembatan tersebut sebagai akses warga desa untuk melakukan urusan administrasi ke kecamatan, aktivitas sekolah, perekonomian, mengangkut hasil perkebunan dan lainnya.

Selain masyarakat Desa Pagar Din, Bengkulu Utara, jembatan tersebut biasa digunakan oleh masyarakat dari desa lainnya. Karena jembatan itu juga merupakan jembatan penghubung antar desa dan kecamatan di Kabupaten Bengkulu Utara.

"Kalau jumlah kepala keluarga (KK) di desa kami (Pagar Din) ada sekitar 800an KK dan untuk melaksanakan aktivitas sehari-hari, biasanya menggunakan jembatan itu," kata Wakil Ketua BPD, Desa Pagar Din, Bengkulu Utara, Kusheri kepada Ikobengkulu.com.

Baca Juga: Siapa Pj Gubernur Jakarta Pengganti Anies Baswedan, Ini Jawaban Jokowi

Kusheri menjelaskan, sudah tiga hari sejak Senin, 19 September 2022 hingga saat ini Rabu, 21 September 2022, jembatan tersebut belum ada perbaikan dari pihak berwenang.

"Sebelumnya sudah ada dari pihak BPBD dan Dinas PUPR Bengkulu Utara yang datang. Katanya, untuk memperbaiki total baru bisa dilakukan pada tahun 2023 nanti. Namun untuk sementara akan dilakukan perbaikan darurat," jelas Kusheri.

Kendati demikian, belum ada perbaikan darurat yang dimaksud. Sebagai dampaknya, untuk melakukan aktivitas sehari-hari masyarakat desa setempat terpaksa menggunakan akses jalan lainnya dan harus memutar cukup jauh.

Baca Juga: Resep dan cara Membuat Kue Ulang Tahun Klepon Coconut Cake , Mudah Dipraktekan

Jika biasanya dengan jembatan tersebut untuk menuju ke ibu kota kecamatan Ulok Kupai hanya butuh waktu kurang dari 30 menit, tapi sekarang karena jalannya memutar cukup jauh, mekakan waktu hingga 2 jam-an.

"Kalau mau ke kecamatan mutar jauh lewat tambang," kata Kusheri.

Akibatnya, berdampak pula pada perekonomian masyarakat Desa Pagar Din, biaya angkut hasil perkebunan jadi meningkat, karena butuh bahan bakar lebih banyak, harga sembako jadi lebih mahal, anak-anak bersekolah jadi lebih jauh.

Baca Juga: Ingin Kesehatan Otak Terjaga, Lakukan Ini Setiap Hari, Terbukti Berdasarkan Hasil Penelitian

"Yang paling kami khawatirkan itu, kalau seandainya ada masyarakat yang sakit atau hendak melahirkan dan butuh penanganan segera," ucap Kusheri.

Jika dalam beberapa hari ini belum ada tindakan darurat dari pihak Pemda Bengkulu Utara, pihak Desa Pagar Din berencana membeli drum bekas dan kawat untuk dibuat menjadi rakit.***

Editor: Iman Kurniawan

Tags

Terkini

Terpopuler