Network
IKOBENGKULU.COM - Siang itu, stadion Alun-alun Malin Paduko di kota Argamakmur tampak lebih hidup daripada biasanya. Suasana yang hangat, rasa persaudaraan yang mengalir, dan semangat yang berkobar seolah mengisi udara.
Pada peringatan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia ke-78, arena ini menjadi saksi bisu dari pergelaran istimewa: pertandingan Minang Old Star (MOS) se-Bengkulu Utara.
Kegiatan yang berlangsung penuh semangat dan semarak ini tak hanya melibatkan sepakbola semata. Ini adalah panggilan bagi para anak negeri, terutama para pecinta sepakbola dan penggemar budaya Minang, untuk berhimpun dalam spirit patriotisme dan persatuan.
Pembukaan resmi pertandingan dilakukan oleh sosok inspiratif, H. Sujono, S.P, M.Si, seorang tokoh terhormat dan Anggota DPRD Provinsi Bengkulu. Dalam sambutannya, beliau tidak hanya menyoroti makna olahraga semata, tetapi juga membangkitkan semangat nasionalisme dan sportivitas sejati.
"Persaudaraan di atas segalanya," ucap Sujono, dengan intonasi yang menggetarkan. Terlihat jelas bahwa pertandingan ini adalah wadah untuk mengokohkan jalinan tali persaudaraan antara sesama anak Minang.
"Pertandingan ini adalah pertandingan antar saudara kita," tambahnya dengan mata yang berbinar.
Pertandingan MOS ke-1 ini menampilkan empat tim peserta dari liga internal Minang Old Star. Dalam suasana meriah yang diselimuti bendera Merah Putih dan sorak sorai khas stadion, mereka saling berlomba dengan tidak hanya semangat kemenangan, tetapi juga rasa persaudaraan yang tulus.
Baca Juga: Cara Transfer DANA ke Rekening Bank: Panduan Praktis dan Cepat
Hari itu bukan sekadar tentang bola, tetapi juga tentang mengingat sejarah dan menghormati perjuangan para pahlawan. "Momentum hari kemerdekaan perlu digarisbawahi bahwa atlet sekarang bisa menjadi pahlawan masa kini. Saat ia meraih emas, maka bendera Indonesia berkibar di sana," tegas Sujono, dengan mata yang berkaca-kaca.
