Kecerdasan Buatan 'AI' Mendorong Transformasi Bisnis dan Industri: Tren Global 2023

- 22 Agustus 2023, 16:27 WIB
Indonesia Digital Conference "IDC" yang diselenggarakan oleh Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) di Hotel El Royale, Bandung, Jawa Barat, pada tanggal 22 Agustus 2023./Amsi for ikobengkulu.com/
Indonesia Digital Conference "IDC" yang diselenggarakan oleh Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) di Hotel El Royale, Bandung, Jawa Barat, pada tanggal 22 Agustus 2023./Amsi for ikobengkulu.com/ /

IKOBENGKULU.COM - Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan menjadi topik yang tengah hangat diperbincangkan dalam lingkup bisnis dan industri saat ini. Teknologi ini menghadirkan potensi yang luas untuk merevolusi berbagai sektor.

"Kelebihan AI meliputi peningkatan kecepatan dan efisiensi, kemampuan pemrosesan dan analisis data yang lebih baik, serta peningkatan pengalaman pelanggan," papar Fajrin Rasyid, Direktur Bisnis Digital Telkom, dalam sesi pembicaraan pertama pada Indonesia Digital Conference (IDC) yang diselenggarakan oleh Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) di Hotel El Royale, Bandung, Jawa Barat, pada tanggal 22 Agustus 2023.

Dalam konferensi yang dipermoderasi oleh Citra Dyah Prastuti, Pemimpin Redaksi KBR, Rasyid menjelaskan bahwa saat ini teknologi AI generatif (Gen-AI) telah menjadi ujung tombak dalam perkembangan teknologi AI yang mampu menciptakan hal-hal baru.

"AI konvensional digunakan terutama untuk menganalisis data dan membuat prediksi, sedangkan AI generatif mengambil langkah lebih maju dengan menciptakan data baru yang serupa," ungkapnya.

Lebih lanjut, Rasyid menambahkan bahwa Gen-AI mampu mengolah informasi yang diberikan dan menghasilkan keluaran bukan hanya berupa teks, tetapi juga gambar, musik, bahkan kode komputer.

"Telkom telah menggunakan beberapa solusi AI untuk mendigitalkan negara serta mengoptimalkan operasional bisnis internal," tambah Rasyid.

Baca Juga: Memahami Seni Berpidato: Latihan dan Contoh Pidato untuk Peningkatan Kemampuan Berbicara

Rasyid mengajak perusahaan untuk mengadopsi apa yang disebutnya sebagai "co-opetition" atau kerjasama dan persaingan. Menurutnya, fokus hanya pada persaingan akan membuat perusahaan kesulitan mengikuti perkembangan teknologi yang begitu cepat. "Yang diperlukan saat ini adalah pemahaman terhadap teknologi dan semangat kolaborasi," tandasnya.

Dalam konteks yang sama, Ignatius Sigit Pratopo, SVP Integrated Data & Command Center Pertamina, menyatakan bahwa teknologi seperti AI berperan sebagai akselerator dalam pertumbuhan bisnis.

Halaman:

Editor: Iyud Dwi Mursito


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x