Negara Harus Adil: Krisis Iklim dan Ancaman Penghidupan Nelayan Akibat PLTU Batubara di Bengkulu

- 12 April 2023, 01:39 WIB
 Kanopi Hijau Indonesia menyajikan fenomena ini dalam bentuk film pendek berjudul "Punah," yang diluncurkan pada 11 April 2023.
Kanopi Hijau Indonesia menyajikan fenomena ini dalam bentuk film pendek berjudul "Punah," yang diluncurkan pada 11 April 2023. /

Dendi, nelayan tradisional di Teluk Sepang, sangat tergantung pada melaut untuk mencari nafkah. Dia mengeluhkan cuaca yang buruk dan sulitnya mencari ikan.

"Dampak yang kami rasakan, sering kali hasil tangkapan kami sedikit dan pendapatan sangat kecil. Hanya Rp. 40.000 bahkan nol. Hal ini diperburuk oleh keberadaan PLTU dan stokpile batubara. Limbah cair dari PLTU, getaran PLTU serta air danau Teluk Sepang menjadi hitam akibat batubara, mengakibatkan ikan tak ada," katanya.

Kanopi Hijau Indonesia menyajikan fenomena ini dalam bentuk film pendek berjudul "Punah," yang diluncurkan pada 11 April 2023.

Manager Kampanye Anti Tambang Kanopi Hijau Indonesia, Hosani Hutapea, memberikan penjelasan terkait film pendek berjudul "PUNAH" yang diluncurkan pada tanggal 11 April 2023.

Ia menyatakan bahwa film tersebut adalah gambaran kecil dari kisah nelayan di berbagai tempat yang terdampak oleh krisis iklim, khususnya terkait keberadaan Pembangkit Listrik Tenaga Uap berbahan bakar batubara.

Hosani juga menegaskan bahwa solusi atas krisis iklim adalah Negara harus segera mempensiunkan PLTU batubara dan beralih ke energi yang adil dan berkelanjutan. ***

 

Halaman:

Editor: Iyud Dwi Mursito


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah