Aktivis Lingkungan Desak Bank China ICBC Hentikan Pendanaan PLTU Batu Bara

- 18 Juni 2022, 16:56 WIB
Sejumlah aktivis dan rakyat korban tambang dan pembangkit listrik tenaga batu bara menggelar aksi simpati
Sejumlah aktivis dan rakyat korban tambang dan pembangkit listrik tenaga batu bara menggelar aksi simpati /

BENGKULU, IKOBENGKULU/PRMN-Sejumlah aktivis dan rakyat korban tambang dan pembangkit listrik tenaga batu bara menggelar aksi simpati mendesak salah satu bank asal China yaitu Industrial and Commercial Bank of China (ICBC) untuk berhenti mendanai proyek batu bara dengan seruan tagar #GoCleanICBC.

Seruan ini disampaikan menjelang rapat umum pemegang saham (RUPS) tahunan ICBC pada 23 Juni 2022.

Untuk mendesak salah satu bank China yaitu ICBC (Industrial and Commercial Bank of China) yang masih mendanai proyek-proyek energy kotor batubara.

Aksi mendesak ICBC untuk mendanai energi fosil digelar dari lokasi tambang dan pembuangan limbah PLTU batu bara di sejumlah wilayah Pulau Sumatera antara lain, Aceh, Sumatera Utara, Bengkulu dan Sumatera Selatan.

"Tuntutan kami selama aksi ini berlangsung adalah agar ICBC berhenti mendanai energi kotor batubara dan segera menjadi mitra berkelanjutan mendukung energi terbarukan seperti komitmen yang disampaikan oleh Presiden China pada September 2021 yang berjanji tidak akan lagi mendanai proyek batu bara bwru di luar negeri," kata Konsolidator Sumatera Terang untuk Energi Bersih, Ali Akbar di Bengkulu, Sabtu 18 Juni 2022.

Sementara Direktur Srikandi Lestari, organisasi yang bergabung dalam Sumatera Terang untuk Energi Bersih, Sumiati Surbakti mengatakan bahwa ICBC perlu segera menindaklanjuti komitmen Persiden China Xi Jin Ping yang berjanji meninggalkan batu bara.

"Jangan menunggu kehancuran terjadi. Misalnya di Desa Sei Siur Kabupaten Langkat Sumatera Utara anak-anak mengalami gatal-gatal yang tidak kunjung sembuh walaupun sudah berobat dan ini diduga akibat beroperasinya PLTU batu bara Pangkalan Susu," kata Surbakti.

Ia menegaskan, kini saatnya ICBC menggunakan dana dan kebijakan untuk menyelamatkan bumi.

Sementara Direktur Yayasan Anak Padi Sumatera Selatan, Sahwan mengatakan proyek batu bara di Desa Muara Maung Kabupaten Lahat Sumatera Selatan telah mengorbankan masyarakat yang setiap hari terpaksa menghirup debu serta abu beracun.

Halaman:

Editor: Iyud Dwi Mursito


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x