Inggris Alami Krisis, Warganya Terpaksa Makan Karet, Bagaimana Nasib WNI Penerima Beasiswa di Sana?

- 29 September 2022, 13:51 WIB
Ilustrasi, Inggris tengah diterpa krisis.
Ilustrasi, Inggris tengah diterpa krisis. /Pixabay/InspiredImages/

Dia juga membuat kartu anggota di toko-toko tertentu agar bisa berlangganan kopi hingga obat dengan harga yang terjangkau.

Tidak hanya itu, Adit juga menghindari membeli makan siap saji. Ia lebih memilih masak setiap hari.

"Masak setiap hari sangat menghemat bahkan hingga lebih dari 60 persen dibanding makan di luar," tutur Adit.

Baca Juga: 200 Lebih Anak Muda Bengkulu Ikuti Kelas Kebal Hoaks MAFINDO

Seandainya ia ingin makan di restoran, ia akan datang pada jam-jam menjelang tempat itu tutup agar bisa mendapat diskon hingga 50 persen.

"Contoh ke Itsu. Harga sushi normalnya 8 pound (sekitar Rp48 ribu), tapi kalau datang menjelang mereka tutup harga jadi 4 pound (sekitar Rp24 ribu)," kata Adit.

Adit menambahkan, ia selalu membuat catatan keuangan setiap bulan guna memantau pengeluaran.

Diketahui, selain kebutuhan pokok, harga sewa rumah juga melonjak. Kenaikan sewa rumah sekitar 50-300 pound atau sekitar Rp816 hingga Rp4,9 juta.

Baca Juga: Mantan Pelatih Timnas Indonesia Didepak Klubnya, Prestasinya di Timnas Bikin Melongo

Namun, beruntung Aidit tidak merasakan dampak kenaikan sewa rumah lantaran dirinya sudah meneken kesepakatan harga pada tahun lalu.

Halaman:

Editor: Iman Kurniawan

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah