Universitas Sriwijaya Gelar Festival Layang-Layang Internasional: Mengangkat Tradisi ke Pentas Dunia

- 18 September 2023, 01:19 WIB
Rektor Unsri Prof Anis Saggaf bersama wakil rektor dan mantan Menteri Agama Said Agil menerbangkan layang-layang naga saat membuka festival layang-layang hias dan sabung (aduan) di Kampus Indralaya, Senin (11/9). (ANTARA/Yudi Abdullah/23)
Rektor Unsri Prof Anis Saggaf bersama wakil rektor dan mantan Menteri Agama Said Agil menerbangkan layang-layang naga saat membuka festival layang-layang hias dan sabung (aduan) di Kampus Indralaya, Senin (11/9). (ANTARA/Yudi Abdullah/23) /


PALEMBANG, IKOBENGKULU.COM - Universitas Sriwijaya (Unsri) Palembang telah inisiatif mengangkat permainan tradisional layang-layang menjadi festival global, dengan melihat potensi kepopulerannya di berbagai kalangan dan negara.

Rektor Unsri, Prof. Anis Saggaff, menyatakan bahwa layang-layang bukan hanya sekedar permainan, tetapi menjadi bagian dari kegiatan rutin universitas dan berambisi mengembangkannya hingga ke level internasional.

“Kita sedang menggelar 'Festival Layang-layang Piala Rektor 2023', yang diikuti oleh 200 peserta, termasuk dosen, mahasiswa, dan mitra media dari Unsri.

Kami berencana untuk meningkatkannya menjadi event bertaraf nasional hingga internasional, dengan mengundang perguruan tinggi dari berbagai belahan dunia," ujar Prof. Anis saat pembukaan festival di Taman Firdaus Kampus Unsri Indralaya.

Baca Juga: Uji Coba KA Cepat PT KCIC Gratis: Cara Daftar dan Jadwal Keberangkatan 2023

Layang-layang, yang kerap dimainkan oleh segala usia, memerlukan angin dan ruang terbuka untuk bisa terbang tinggi.

Tidak hanya itu, pemain juga harus memiliki keterampilan khusus untuk mengendalikannya. Hal ini membutuhkan koordinasi fisik, mental, strategi, dan ketangkasan, terutama saat berkompetisi dengan layang-layang lain.

Taman Firdaus Unsri, yang luas dan dikelilingi oleh danau, menjadi lokasi ideal untuk festival layang-layang ini. Permainan ini tak hanya sebagai hiburan, tetapi juga sebagai cara untuk melepaskan kepenatan setelah beraktivitas.

Layang-layang, tanpa keterkaitan dengan unsur-unsur sosial atau religius tertentu, memiliki potensi untuk menjadi atraksi internasional.

Halaman:

Editor: Iyud Dwi Mursito

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x