Network
NTB, IKOBENGKULU.COM - Polda Nusa Tenggara Barat (NTB) memperkuat langkahnya dalam menanggulangi penipuan investasi bodong dengan membuka jalur pelaporan khusus bagi korban investasi bodong Future e-commerce (FEC).
"Bagi masyarakat yang merasa menjadi korban, kami menghimbau untuk segera melapor," ungkap Kabidhumas Polda NTB, Kombes. Pol. Arman Asmara Syarifuddin, S.I.K., pada Rabu (13/9/23).
Kombes. Pol. Arman menambahkan bahwa setiap laporan yang masuk akan dianalisis terlebih dahulu, terutama jika berkaitan dengan transaksi online. "Laporan terkait aktivitas daring akan kami serahkan ke Krimsus untuk ditinjau lebih lanjut," paparnya.
Dalam upaya mendalamkan penanganan kasus penipuan ini, Polda NTB juga berencana berkolaborasi dengan PPATK (Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan) untuk memeriksa alur transaksi keuangan.
Baca Juga: Korupsi Proyek Stasiun Pandu Pelindo Jambi: 5 Tersangka dan Kerugian Rp3,9 Miliar Terungkap
"Kerjasama ini penting untuk memastikan aliran dana dan menemukan sumber masalah," kata Kombes. Pol. Arman.
Sebagai catatan, Polda NTB sudah menerima beberapa laporan dari masyarakat yang mengklaim menjadi korban penipuan oleh FEC. Sebagai langkah awal, kepolisian setempat telah membuat Laporan Polisi (LP) terkait hal ini.
Sementara itu, kasus investasi bodong seperti FEC ini bukanlah kasus pertama yang muncul di NTB. Beberapa waktu belakangan, maraknya investasi online yang menjanjikan keuntungan besar dalam waktu singkat menjadi perhatian serius bagi kepolisian.
Korbannya tidak hanya masyarakat dengan latar belakang ekonomi menengah ke bawah, namun juga mereka yang berpendidikan dan memiliki pemahaman dasar tentang investasi.
