Baca Juga: Polres Rejang Lebong Terima 15 Personil Baru, Begini Tradisi Penyambutannya
Ia menambahkan, seluruh biaya pengobatan Eny selama menjalani perawatan ditanggung Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan yang sebelumnya diuruskan oleh pengurus RT setempat.
Menurut Noves, Eny yang tinggal berdua dengan Tiko itu diduga mulai mengalami depresi setelah suaminya pergi ke luar kota belasan tahun silam dan tidak kembali hingga saat ini.
Pengurus RT setempat pun masih menunggu hasil pemeriksaan medis dari tim dokter RSKD Duren Sawit terkait kondisi psikis Eny.
"Kalau kami lihat (penyebab masalah kejiwaan Eny) mungkin faktor ekonomi, terus pikiran. Mungkin permasalahan keluarganya. Menghidupi seorang anak, itu mengganggu mentalnya," kata Noves dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Antara pada 4 Januari 2023.
Baca Juga: Polisi Bengkulu Selatan Ciptakan Rasa Aman Sejak Awal Aktivitas Masyarakat di Pagi Hari
Lebih lanjut, Noves mengatakan bahwa kondisi perekonomian Eny mengalami keterbatasan setelah ditinggal pergi suaminya sehingga rumah mewah 2 lantai itu terbengkalai sejak 2010.
Selain itu, Tiko juga putus sekolah sejak kelas 7 SMP.
Tiko juga sempat meminta bantuan kepada warga sekitar untuk bekerja menjadi operator warung internet (warnet) hingga menjual perabot demi memenuhi kebutuhan hidup.
"Seiring berjalannya waktu, ketika saya jadi pengurus RT, saya tawarkan (Tiko) jadi (petugas) keamanan. Kasihan, daripada keliling, maka kami jadikan keamanan. Sampai saat ini," ujar Noves.***