Siang Hari Ini 3 November 2022 Terasa Lebih Singkat, Berikut Penjelasan dan Daftar Waktunya

- 3 November 2022, 15:38 WIB
Ilustrasi. Hari ini, Kamis, 3 November 2022 terjadi fenomena alam siang akan lebih cepat dari hari biasanya, begini penjelasan pihak Lapan.
Ilustrasi. Hari ini, Kamis, 3 November 2022 terjadi fenomena alam siang akan lebih cepat dari hari biasanya, begini penjelasan pihak Lapan. /Pexels/Pixabay

Secara umum, dampak tengah hari lebih awal akan menyebabkan waktu terbit Matahari, waktu duha (saat ketinggian Matahari mencapai +4,5 derajat atau sepenggalah), maupun waktu subuh sekaligus awal fajar astronomis (akhir malam astronomis) yang lebih cepat dibandingkan hari-hari lainnya, terutama bagi wilayah selatan Indonesia seperti Jawa dan Nusa Tenggara.

Baca Juga: Gagal Ujian SIM, Warga Berhak Mendapat Edukasi dan Bisa Diulang di Hari yang Sama

"Hal ini dikarenakan durasi malam hari yang semakin lebih kecil jika dibandingkan dengan durasi siang hari untuk belahan selatan pada umumnya, ditambah juga dengan tengah hari yang lebih awal, sehingga ketiga waktu salat ini menjadi lebih cepat," ujar Andi Pangerang.

Sedangkan, tengah hari lebih awal akan menyebabkan waktu terbenam Matahari (magrib) maupun waktu isya sekaligus akhir senja astronomis (awal malam astronomis) yang lebih cepat dibandingkan hari-hari lainnya, terutama bagi wilayah utara Indonesia seperti Aceh, Sumatera Utara, Kep. Natuna (Provinsi Kep. Riau), Kalimantan Utara dan Kep. Sangir-Talaud (Sulawesi Utara).

"Hal ini dikarenakan durasi malam hari yang semakin lebih besar jika dibandingkan dengan durasi siang hari untuk belahan utara pada umumnya, ditambah juga dengan tengah hari yang lebih awal, sehingga kedua waktu salat ini menjadi lebih cepat," ucap Andi Pangerang.

Baca Juga: ETLE Mobile Diberlakukan Mulai 10 November, Simak Cara Penindakannya

Selain itu, panjang hari surya menjadi tepat 24 jam. Hari surya (solar day) adalah durasi antara tengah hari hingga tengah hari berikutnya.

Hal ini karena panjang hari surya secara matematis merupakan derivasi/turunan fungsi perata waktu.

"Saat perata waktu mencapai nilai maksimum maupun minimum, maka derivasinya tepat nol. Sehingga, panjang hari surya menjadi setimbang," kata Andi Pangerang.

"Panjang hari surya bervariasi antara 24 jam minus 11 detik (18 September) hingga 24 jam plus 30 detik (25-26 Desember)," tuturnya.

Halaman:

Editor: Iman Kurniawan

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah