Kata Gus Baha Jangan Berlebihan Menyimpan Uang, Simak Penjelasannya

- 19 Agustus 2022, 11:40 WIB
Gus Baha /Foto dok: Tangkap layar YouTube/Rachart Channel/
Gus Baha /Foto dok: Tangkap layar YouTube/Rachart Channel/ /Gus Baha /Foto dok: Tangkap layar YouTube/Rachart Channel//

IKOBENGKULU.COM - Jangan terlalu banyak menyimpan uang. Pesan Gus Baha itu banyak kita temui di media sosial.

Nasihat, ilmu agama dari ulama kharismatik, KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau Gus Baha bisa dengan mudah kita jumpai di media sosial, salah satunya nasihat tentang menyimpan uang.

Gus Baha mengatakan, sebaiknya kita jangan terlalu berlebihan menyimpan uang. Karena, di luar ternyata banyak orang yang membutuhkan uang.

Baca Juga: Menkumham Langsung Kukuhkan Hak Cipta Lagu Ojo Dibandingke, Pencipta dan Farel Dapat Ini

Terkadang tidak banyak uang yang dibutuhkan orang di luar sana, tapi mereka memang benar-benar membutuhkan.

Sehingga, meskipun sedikit uang yang mereka terima, tapi menjadi sangat berharga sekali.

Dijelaskan kyai yang dikenal dengan kesederhanaannya ini, ketika kita punya uang Rp1 juta, kemudian disisihkan untuk uang saku anak ke sekolah.

Baca Juga: Mahmud MD Sebut Ferdy Sambo Miliki Kerajaan Berkuasa, Begini Tanggapan Polri

Kemudian uang saku tersebut, kata Gus Baha, digunakan untuk jajan, hal tersebut justru bagus.

“Misalnya ketika saya punya uang Rp1 juta, saya sering sekali punya uang satu juta. Terus anak saya, Hasan misalnya, ini kisah nyata, SD kelas 2, kadang beli burung kadang beli ikan, harganya kadang Rp3 ribu, kadang Rp.2 ribu (tapi burung dan ikan tadi) ya gak dipakai, beli jajan pun tidak dihabiskan,” kata Gus Baha seperti dikutip dari akun Instagram @dauhgusbaha yang diunggah pada 21 Oktober 2021 lalu.

Gus Baha mengaku sering ditegur istri, karena membeli jajanan tak dimakan, membeli barang tak digunakan.

"Saya sering ditegur istri saya. Gus, orang gak dimakan kok jenegan tuku (beli)? Ketika Anda punya uang Rp1 juta kemudian memberikan uang saku ke anak sekolah TK Rp5 ribu, ini bagus, karena uang tidak jadi disimpan, ada yang keluar, ada yang mengalir,” sambungnya.

Baca Juga: Inflasi di Bengkulu Masih 6,03 Persen, Peringkat 2 Terkecil se-Sumatera

Lebih lanjut ia menjelaskan, kalau seandainya dari uang tadi tidak disisihkan untuk uang saku anak ke sekolah, berarti berpotensi menyimpan uang, yang mungkin uang saku anak itu sangat berarti bagi penjual atau pedagang di sekolah.

“Bisa saja Allah menyalahkan kamu karena terlalu berlebihan menyimpan uang, di mana uang itu tidak ada gunanya (bagi Anda). Artinya, uang yang keluar dari Anda Rp5 ribu tidak ada artinya. Sementara bagi penjual, seperti emak-emak yang miskin atau ibu-ibu yang miskin, dia kerja terhormat menghindari meminta-minta mereka berdagang di sekolah TK, di SD,” ujarnya.

Oleh karena itu, lanjutnya, seseorang yang mengeluarkan uang Rp5 ribu untuk jajan anaknya sekolah akan sangat berarti bagi penerimanya, yaitu pedagang di sekolah.***

Editor: Iman Kurniawan

Sumber: Media Sosial


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah