Network
IKOBENGKULU.COM - Memainkan handphone saat khutbah Jumat berlangsung bisa jadi tindakan yang mengurangi kekhusyuan dan bahkan merusak ibadah kita, menurut berbagai sumber agama Islam.
Syaikh Sulaiman Al-Jamal dalam kitab Hasyiyatul Jamal menegaskan bahwa segala aktivitas yang dapat mengganggu fokus dalam mendengarkan khutbah dianggap makruh. Ini termasuk bergerak di antara barisan jemaah untuk berbagai tujuan, serta memainkan handphone.
Dalam ulasannya, Syaikh Sulaiman Al-Jamal menekankan bagaimana aktivitas tersebut dapat mengalihkan perhatian dari khutbah.
Baca Juga: Keutamaan Shalat Dhuha dalam Islam: Pahala, Kedamaian, dan Manfaatnya
Sebuah pandangan serupa juga disampaikan oleh Abu Ja'far Al-Thahawi dalam kitab Syarh Ma'anil Atsar, yang menyatakan bahwa ulama sepakat perihal makruhnya berbagai tindakan yang bisa mengganggu kekhusyuan khutbah.
Menurut kitab Hasyiyatul Jamal oleh Syaikh Sulaiman Al-Jamal:
وَيُكْرَهُ الْمَشْيُ بَيْنَ الصُّفُوفِ لِلسُّؤَالِ وَدَوْرَانِ الْإِبْرِيقِ وَالْقِرَبِ لِسَقْيِ الْمَاءِ وَتَفْرِقَةِ الأَوْرَاقِ وَالتَّصَدُّقِ عَلَيْهِمْ لأَنَّهُ يُلْهِي النَّاسَ عَنْ الذِّكْرِ وَاسْتِمَاعِ الْخُطْبَةِ
(Wa yukrahu al-mashyu bayna al-sufufi lil-su'ali wa dawrani al-ibriqi wa al-qirabi lisqyi al-ma'i wa tafriqati al-awraqi wa al-tasadduqi 'alayhim li'annahu yulhi al-nasa 'an al-dhikri wa istima'i al-khutbah)
Selain itu, Abu Ja'far Al-Thahawi dalam kitab Syarh Ma’anil Atsar juga menyampaikan:
