IKOBENGKULU.COM - Dalam upaya mengantisipasi penyebaran informasi palsu menjelang Pemilu 2024, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Bengkulu menyelenggarakan Forum Grup Diskusi (FGD) yang krusial pada Senin, 27 November 2023, di Hotel Nala Sea Side.
FGD ini, yang dihadiri oleh Liaison Officer dari partai politik, Panitia Pengawas Kecamatan, media, dan Polresta, bertujuan membahas strategi pencegahan hoaks.
Pada acara ini, Relawan Mafindo Iyud Dwi Mursito, Anggi Stephensent dari KPU, Hendri Akbar dari Diskominfo, dan Ketua KPID Albertce Rolando Thomas, berbagi pandangan mereka tentang pentingnya melawan informasi palsu.
Diskusi ini difokuskan pada penyusunan strategi konkrit untuk menjaga integritas pemilu dari kerusakan akibat hoaks.
Ketua Bawaslu Kota Bengkulu, Rahmat Hidayat, menekankan urgensi menanggulangi hoaks di era digital.
"Kegiatan ini diharapkan meningkatkan koordinasi dan kerjasama antara berbagai lembaga dan masyarakat untuk menjaga demokrasi yang sehat di Kota Bengkulu, terutama dalam konteks kampanye pemilu yang bebas dari hoaks dan disinformasi", katanya.
Iyud Dwi Mursito dari Mafindo Bengkulu menyoroti peningkatan drastis hoaks politik menjelang pemilu, menekankan pentingnya upaya pencegahan dan edukasi.
"Pentingnya pencegahan, pendidikan, dan teknik Prebunking dalam memerangi hoaks politik, khususnya menjelang Pemilu 2024", katanya.
Sementara itu, Hendri Akbar dari Diskominfo Kota Bengkulu menegaskan komitmen mereka dalam menyediakan informasi yang akurat untuk masyarakat.
Ketua KPID Provinsi Bengkulu, Albertce Rolando Thomas, menegaskan langkah-langkah pengawasan yang ketat terhadap kampanye di media penyiaran, memastikan tidak ada konten hoaks yang disebarkan.
Dari sisi KPU, Anggi Stephensent mengimbau peserta pemilu untuk menjaga integritas proses pemilu dan tidak terlibat dalam penyebaran hoaks.
"Sesuai PKPU agar setiap peserta pemilu mendaftarkan akun medsos resmi, sehingga nanti bisa dipantau", katanya.
Inisiatif ini menunjukkan komitmen kuat dari Bawaslu dan pemangku kepentingan lain dalam memastikan pemilu yang adil dan transparan, bebas dari pengaruh hoaks dan disinformasi, sehingga memperkuat demokrasi di Kota Bengkulu.
Acara ini merupakan langkah penting dalam membangun kesadaran dan kerjasama lintas sektoral dalam melawan hoaks dan menjaga keutuhan pemilu. ***