Manfaat dan Persiapan Lansia Tangguh: Potensi dan Program Ketahanan Keluarga di Provinsi Bengkulu

- 16 Mei 2023, 23:43 WIB
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu, M. Iqbal Apriansyah
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu, M. Iqbal Apriansyah /

IKOBENGKULU.COM - Jumlah penduduk lansia yang besar ternyata memiliki potensi untuk memberikan banyak keuntungan dan manfaat jika ditemukan lansia yang tangguh, sehat, dan tetap produktif. Namun, menjadikan penduduk lansia tetap sehat, tangguh, dan produktif membutuhkan persiapan dan dukungan dari semua pihak.

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) melalui Undang-Undang Nomor 52 Tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga telah mengembangkan program ketahanan keluarga. Pasal 47 dalam undang-undang tersebut menyatakan bahwa pemerintah dan pemerintah daerah bertanggung jawab dalam menetapkan kebijakan pembangunan keluarga melalui pembinaan ketahanan dan kesejahteraan keluarga.

Hal ini disampaikan oleh Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu, M. Iqbal Apriansyah, dalam sambutannya pada acara sosialisasi tujuh dimensi lansia tangguh di Bengkulu pada hari Senin, 15 Mei 2023, yang baru-baru ini berlangsung.

Iqbal menjelaskan bahwa berdasarkan UU Nomor 13 Tahun 2008, lansia adalah seseorang yang berusia 60 tahun ke atas. Jumlah lansia terus meningkat setiap tahun karena peningkatan harapan hidup.

Baca Juga: Program Makan Sehat Masta: DWP BKKBN Bengkulu Mendorong Pola Makan Sehat untuk Mengatasi Stunting

Berdasarkan data pendataan keluarga tahun 2021, jumlah penduduk lanjut usia di Provinsi Bengkulu mencapai 232.367 jiwa dengan kelompok usia 56 tahun ke atas. Jumlah ini terdistribusi di beberapa kabupaten dan kota, seperti Bengkulu Selatan (21.522 jiwa), Bengkulu Utara (40.917 jiwa), Rejang Lebong (29.905 jiwa), Kota Bengkulu (38.461 jiwa), Kaur (15.206 jiwa), Lebong (13.743 jiwa), Mukomuko (18.013 jiwa), Seluma (27.992 jiwa), Kepahiang (15.193 jiwa), dan Bengkulu Tengah (11.415 jiwa).

Iqbal menyampaikan bahwa semakin bertambahnya usia, semakin banyak permasalahan kesehatan yang akan dihadapi oleh lansia, seperti penurunan kapasitas fungsional dan risiko yang lebih tinggi terkena penyakit jantung, diabetes, hipertensi, penyakit degeneratif, dan sindrom geriatri.

Dalam rangka mengimplementasikan undang-undang tersebut, BKKBN Provinsi Bengkulu telah melibatkan kader bina keluarga lansia (BKL) dan pengelola sekolah lansia. "Mereka bertugas untuk mensosialisasikan tujuh dimensi lansia guna meningkatkan pengetahuan kader BKL dan upaya peningkatan kualitas lansia", katanya.

Baca Juga: LPP RRI Bengkulu Mendorong Partisipasi Pemilih Pemula dalam Pemilu Serentak 2024

Sosialisasi mengenai tujuh dimensi lansia tangguh di Provinsi Bengkulu dan perawatan jangka panjang (PJP) merupakan proses pemberian bantuan dan dukungan jangka panjang kepada lansia yang tidak mampu merawat diri sendiri, baik sebagian maupun total, karena memiliki keterbatasan dalam aspek fisik.

Di Provinsi Bengkulu, jumlah keluarga sasaran BKL berdasarkan data pendataan keluarga tahun 2021 mencapai 232.367 orang, namun hanya 13.967 orang atau sekitar 16,64 persen dari jumlah lansia yang ada yang secara rutin mengikuti kegiatan BKL setiap bulannya.

Saat ini, terdapat sekitar 1.206 kelompok BKL yang aktif di Provinsi Bengkulu, dengan 123 kelompok yang melaporkan kegiatan mereka dan 1.083 kelompok lainnya yang tidak melaporkan kegiatan mereka. Mayoritas kelompok BKL berada di berbagai daerah kabupaten dan kota di Provinsi Bengkulu.

Iqbal berharap kepada para kader dan pengelola kelompok kegiatan tokoh masyarakat agar dapat bekerja sama untuk mendorong partisipasi lansia dalam kegiatan melalui kelompok BKL di desa.
Kelompok BKL di desa ini menjadi tempat bagi lansia untuk berkumpul, bersilaturahmi, dan belajar guna menciptakan lansia yang tangguh dengan memperhatikan tujuh dimensi yang ada, sehingga lansia dapat memberikan kontribusi yang bermanfaat dalam masyarakat.

Dengan demikian, melalui program ketahanan keluarga dan upaya meningkatkan kualitas lansia, diharapkan penduduk lansia di Provinsi Bengkulu dapat tetap sehat, tangguh, dan produktif. Dukungan dari berbagai pihak sangat diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut. ***

Editor: Iyud Dwi Mursito


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x