Network
IKOBENGKULU.COM - Pada hari Jumat, 12 Mei 2023, PT Inmas Abadi melaksanakan konsultasi publik mengenai Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup (AMDAL) terkait rencana kegiatan pertambangan batubara di wilayah Seblat Kabupaten Bengkulu Utara.
Konsultasi publik tersebut diadakan di Aula Kantor Kepala Desa Suka Baru Kecamatan Marga Sakti Seblat Kabupaten Bengkulu Utara Provinsi Bengkulu dan hanya dihadiri oleh perwakilan warga dari dua desa, yakni Desa Suka Baru dan Suka Maju.
Saat konsultasi publik, Joni Iskandar, tokoh pemuda Desa Sukamerindu, menolak kehadiran PT Inmas Abadi di Seblat karena khawatir aktivitas pertambangan akan merusak dan mencemari Sungai Seblat yang menjadi sumber air warga, termasuk warga Desa Sukamerindu.
“Apabila dilakukan kegiatan pertambangan batubara oleh PT Inmas Abadi, Sungai Seblat akan menjadi tempat penampungan limbah. Masyarakat desa lain yang juga akan merasakan dampak dari aktivitas pertambangan ini tidak diundang. Konsultasi ini terkesan dilakukan secara diam-diam,” ujar Joni dalam konsultasi publik tersebut.
Kepala Desa Suka Baru Edi Putra Jaya langsung memotong pembicaraan Joni saat ia masih menyampaikan aspirasinya dan menyatakan bahwa hanya yang mendapatkan undangan yang boleh masuk ruangan konsultasi. Lalu, kades meminta pihak keamanan mengeluarkan Joni dan tidak diperbolehkan masuk kembali.
Erin Dwiyanda, Manager Kampanye Hutan dan Perkebunan Kanopi Hijau Indonesia, menyatakan bahwa konsultasi publik yang dilakukan oleh PT Inmas Abadi tidak menggunakan prinsip partisipasi penuh dari masyarakat.
Diusirnya salah satu tokoh pemuda dari forum konsultasi menunjukkan bahwa PT Inmas Abadi tidak menerapkan prinsip tersebut.
Baca Juga: Putra Mas Ajak Pemuda Jadi Pelopor Pembangunan Daerah
