Kejar Target Penurunan Stunting, TPPS Diminta Fokus Kerja Sasar Target, Terutama Daerah T 3

- 17 Februari 2023, 03:09 WIB
Wagub Bengkulu Dr Rosjonsyah,  Deputi Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga BKKBN Republik Indonesia, Nopian Andusti, dan Program Manager Satuan Tugas Stunting Provinsi Bengkulu Yusran Fauzi, saat konfrensi pers,   di Mercure Hotel, Kamis (17/2/2023)
Wagub Bengkulu Dr Rosjonsyah, Deputi Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga BKKBN Republik Indonesia, Nopian Andusti, dan Program Manager Satuan Tugas Stunting Provinsi Bengkulu Yusran Fauzi, saat konfrensi pers, di Mercure Hotel, Kamis (17/2/2023) /

Baca Juga: Rakernas BKKBN 2023, Hasto: Evaluasi dan Strategi Percepatan Penurunan Stunting 2023

Ia juga meminta kabupaten yang stuntingnya masih tinggi agar tetap mengoptimalkan kinerja penurunan dan pencegahannya. "Banyak turun ke lapangan, jalankan program, berdayakan kader-kader yang sudah dibentuk," kata Ronsjonsyah.

Sementara itu disampaikan Program Manager Satuan Tugas Stunting Provinsi Bengkulu Yusran Fauzi, keberhasilan daerah dalam menekan kasus yang diakibatkan kekurangan gizi kronis tersebut mencapai 19,8 persen dari target 18,86 persen di tahun 2022.

"Hal ini masih menjadi catatan mengingat target kedepan, angka stunting harus tuntas 12 persen di 2024," terangnya.

Ia juga meminta agar lima kabupaten di Provinsi Bengkulu yang angka stuntingnya masih tinggi agar tetap mengoptimalkan kinerja penurunan dan pencegahannya.

Kelima daerah yang dimaksud terjadi di Kabupaten Kepahiang sebesar 24,9 persen dari sebelumnya sebesar 22,9 persen, Bengkulu Selatan meningkat menjadi 23,2 persen dari 20,8 persen.

Lalu di Kabupaten Bengkulu Utara dari 20,7 persen meningkat hingga 22,8 persen, Kabupaten Mukomuko meningkat sebesar 22,3 persen dari SSGI 2021 yang merilis sebesar 22,2 persen dan mirisnya di Kabupaten Kaur meningkat dari 11,3 persen meningkat tajam hingga pada angka 12,4 persen.

"Silahkan rekan-rekan TPPS agar dapat memfokuskan sasaran di daerah pelosok maupun wilayah dengan tingkat kemiskinan tinggi," demikian Yusran. ***

 

 

Halaman:

Editor: Iyud Dwi Mursito


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah