IKOBENGKULU.COM- Dari 10 daerah kabupaten dan kota di Provinsi Bengkulu, terdapat lima daerah yang berhasil menekan prevalensi stunting di Bumi Rafflesia pada 2022. Keberhasilan itu menyumbang penurunan prevalensi stunting di Provinsi Bengkulu pada angka 19,8 persen.
"Keberhasilan itu diraih Pemerintah Kota Bengkulu yang menurun signifikan dari 22,2 persen hingga 12,9 persen," kata Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Bengkulu Ir. Rusman Efendi., M.M kepada pewarta di ruang kerjanya, Selasa, (31/01/2023)
Merupakan prestasi tertinggi dalam menurunkan angka kasus kekurangan gizi kronis pada balita di daerah itu.
Sementata, Kabupaten Seluma turun hingga 22,1 persen dari tahun lalu yang sebesar 24,7 persen, Kabupaten Bengkulu Tengah menekan hingga pada angka 21,2 persen dari sebesar 25,5 persen.
Selain itu, keberhasilan menurunkan prevalensi stunting pada 2022 juga diraih Kabupaten Rejang Lebong yang mampu menempati angka 20, 2 persen dari prevalensi sebesar 26 persen pada 2021, kata
Ia mengatakan, keberhasilan dalam menurunkan stunting tertinggi di Provinsi Bengkulu diraih oleh Pemerintah Kota Bengkulu dengan mampu menekan hingga 10 persen lebih.
Dimana, dari SSGI tahun sebelumnya prevalensi stunting di daerah itu berada pada posisi angka 22,2 persen dan hasil SSGI 2022 menurun hingga pada posisi 12,9 persen.
Baca Juga: Prevalensi Stunting Turun Jadi 21,6 Persen, Presiden Joko Widodo Tekankan Kerja Bersama
Menurut Rusman, keberhasilan yang diraih Pemkot Bengkulu itu atas beberapa inovasi yang digerakkan secara konvergensi dalam aksi intervensi spesifik dan sensitif, sebagai upaya pencegahan faktor penyumbang terjadinya stunting.