IKOBENGKULU.COM-Dibandingkan dengan Rusia, Angkatan Udara Ukraina memulai konflik yang sedang berlangsung dengan kerugian yang signifikan. Kekuatan udara Kyiv yang tidak memadai telah disalahkan pada armada pesawat tempurnya yang menua, kekurangan pilot, dan pangkalan udara yang sangat rentan terhadap serangan rudal.
Namun, satu perbedaan tertentu telah muncul di bidang perang udara dan telah sangat mempengaruhi taktik negara untuk memerangi jet tempur musuh. Artinya, jet tempur Rusia dilengkapi dengan rudal “fire-and-forget” yang canggih.
Jet Ukraina, di sisi lain, menggunakan rudal semi-aktif yang membutuhkan panduan konstan dari radar pesawat. Hal ini meningkatkan bahaya bagi pilot pesawat tempur.
Perbedaan antara rudal-rudal tersebut begitu parah sehingga beberapa perwira angkatan udara Ukraina bahkan telah meminta sekutu mereka untuk menyediakan jet tempur barat yang dilengkapi dengan rudal yang lebih baik.
Jet era Soviet Ukraina tidak cukup untuk menghindari rudal canggih Rusia, itulah sebabnya angkatan udara negara itu baru-baru ini memperluas permintaannya di luar jet era Soviet yang sudah mereka kenal, seperti MiG-29 dan Su-24.
Pada tanggal 26 April, Kolonel Yuri Bulavka, seorang pilot Su-27, meminta jet F-15, F-16, atau F-18 buatan Amerika dalam sebuah video yang diedarkan di media sosial oleh angkatan udara negara tersebut. Maksud dia adalah untuk membantu dia dan rekan pilotnya bersaing dengan pesawat Su-30 dan Su-35 terbaru Rusia.
“Bagaimanapun, pesawat ini memiliki radar udara yang kuat, peralatan teknologi, dan, yang paling penting, rudal dengan kepala pelacak aktif,” kata Bulavka.
Video ini dirilis pada hari yang sama (26 April) ketika lebih dari 40 negara berkumpul di Pangkalan Udara Ramstein Jerman untuk menentukan jenis senjata apa yang akan dipasok ke Ukraina, termasuk bantuan kekuatan udara.