Jokowi Ungkap Penyebab Tragedi Kanjuruhan, karena Kepanikan dan Pintu yang Terkunci

- 6 Oktober 2022, 10:16 WIB
Presiden Joko Widodo (kiri) didampingi Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan (kanan) meninjau lokasi kerusuhan di stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, Rabu (5/10/2022). Presiden Jokowi memerintahkan Kementerian Pekerjaan Umum untuk mengaudit seluruh stadion di Indonesia agar tragedi Kanjuruhan tidak terulang kembali. ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto/aww.
Presiden Joko Widodo (kiri) didampingi Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan (kanan) meninjau lokasi kerusuhan di stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, Rabu (5/10/2022). Presiden Jokowi memerintahkan Kementerian Pekerjaan Umum untuk mengaudit seluruh stadion di Indonesia agar tragedi Kanjuruhan tidak terulang kembali. ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto/aww. /ARI BOWO SUCIPTO

IKOBENGKULU.COM - Tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur menjadi perhatian banyak pihak, termasuk Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Bahkan, Jokowi mengungkapkan penyebab tragedi yang menewas ratusan orang, pasca kericuhan di Stadion Kanjuruhan pada Sabtu, 1 Oktober 2022 malam.

Jokowi sampai turun langsung ke lokasi untuk melakukan peninjauan terhadap Stadion Kanjuruhan, guna mengetahui peristiwa yang terjadi.

Baca Juga: 35 Saksi Internal Polri dan Eksternal Telah Diperiksa Terkait Tragedi Kanjuruhan

Setelah melakukan kunjungan ke Stadion Kanjuruhan itu, Jokowi memandang bahwa tragedi Kanjuruhan disebabkan oleh banyak faktor.

“Sebagai gambaran, tadi saya melihat bahwa problemnya ada di pintu yang terkunci dan juga tangga yang terlalu tajam, ditambah kepanikan yang ada," kata Jokowi, Rabu, 5 Oktober 2022.

"Tapi itu saya hanya melihat lapangannya,” ucapnya menambahkan.

Baca Juga: Rizky Billar Diperiksa hari Ini, Jika 2 Kali Tidak Datang, Dijemput Paksa

Di samping itu, menurut Jokowi, bahwa tata kelola persepakbolaan Indonesia perlu diperbaiki secara keseluruhan, baik dalam hal tata kelola pertandingan, stadion, penonton, hingga pengamanan.

Dia juga menambahkan bahwa Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) menyatakan kesiapannya untuk membantu memperbaiki tata kelola tersebut.

“Saya kira kita memang perlu evaluasi total semuanya, baik manajemen pertandingan, manajemen stadion, manajemen penonton, manajemen waktu, manajemen pengamanan," tutur Jokowi.

Baca Juga: Tim Nasional Indonesia U17 Memimpin Grub B, Usai Kalahkan UEA, Kualifikasi Piala Asia U17

"Semuanya harus dievaluasi total agar peristiwa yang terjadi di Stadion Kanjuruhan ini tidak terjadi lagi, jelas semuanya,” ujarnya menambahkan.

Selain itu, Jokowi juga menjelaskan bahwa pemerintah telah membentuk tim gabungan independen pencari fakta (TGIPF) yang diketuai oleh Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD.

Tim tersebut dibentuk untuk mencari tahu secara detail penyebab utama atas terjadinya tragedi di Stadion Kanjuruhan.

Baca Juga: Terkait Prank KDRT, Dijadwalkan Jumat Baim Wong dan Paula Diperiksa Polres Metro Jakarta Selatan

“Kita tahu telah dibentuk tim gabungan independen pencari fakta yang diketuai oleh Pak Menko Polhukam," ucap Jokowi.

"Kita harapkan nantinya tim ini segera bisa menyelesaikan tugasnya, sehingga kita tahu betul-betul penyebab utama dari tragedi tanggal 1 Oktober di Stadion Kanjuruhan Malang,” ujarnya menambahkan.

Lebih lanjut, Jokowi menekankan bahwa tim gabungan tersebut nantinya akan mengumpulkan fakta dan segala informasi dari berbagai pihak untuk kemudian disampaikan secara menyeluruh kepada masyarakat, dan akan berbagi tugas sesuai dengan bidangnya masing-masing.

Baca Juga: Pakai Rompi Merah, 11 tersangka Pembunuhan Brigadir J Dilimpahkan ke Kejaksaan Agung

“Sanksi dari PSSI ada. Pidana nanti yang mengumumkan dari Polri, jadi dibagi-bagi," kata Jokowi.

"Audit untuk bangunan nanti yang menyampaikan adalah dari Kementerian PU, tetapi secara keseluruhan nanti tim gabungan independen pencari fakta yang akan menyampaikan,” tuturnya menambahkan.***

Editor: Iman Kurniawan

Sumber: Presiden RI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah