Soroti Insiden Kanjuruhan, Media Asing Sebut Sepak Bola Indonesia Salah Urus Tata Kelolanya

- 3 Oktober 2022, 10:37 WIB
Suporter Arema FC memasuki lapangan setelah tim yang didukungnya kalah dari Persebaya dalam pertandingan sepak bola BRI Liga 1 di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (1/10/2022). ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto/tom.
Suporter Arema FC memasuki lapangan setelah tim yang didukungnya kalah dari Persebaya dalam pertandingan sepak bola BRI Liga 1 di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (1/10/2022). ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto/tom. /Antara/Ari Bowo Sucipto/ANTARA FOTO

IKOBENGKULU.COM - Insiden di Stadion Kanjuruhan, Malang Jawa Timur menjadi sorotan dunia. Informasi terakhir, akibat insiden tersebut, 174 orang meninggal dunia.

Insiden di Stadion Kanjuruhan turut mewarnai media massa asing, salah satunya ditulis oleh kantor berita Internasional Reuters.

Dilansir Ikobengkulu.com dari Reuters, insiden di Stadion Kanjuruhan Malang, menjadi salah satu insiden terburut dalam sejarah sepak bola.

Baca Juga: Hari Ini, NasDem Deklarasikan Anies Baswedan jadi Calon Presiden?

Menurut Reuters, sepak bola diketahui menjadi olahraga paling digemari di Indonesia. Setiap klub di Liga 1 Indonesia, selalu memiliki suporter yang setia.

Meskipun euforia sepak bola tanah air sangat tinggi, tetapi tim sepak bola dari Indonesia belum pernah lolos ke Piala Dunia.

Hal ini dikarenakan, menurut Reuters, banyak pihak yang campur tangan atas kepentingan sepak bola, selain salah urus tata kelolanya.

Baca Juga: Manchester United Kebobolan 6 Gol, Phil Foden dan Erling Haaland Mencetak Hat-trick

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan pihak berwenang harus mengevaluasi keamanan pertandingan Arema FC vs Persebaya di Kanjuruhan secara menyeluruh.

Jokowi berharap tragedi Kanjuruhan ini akan menjadi tragedi sepak bola terakhir di negara ini.

Menurut laporan terakhir, tragedi di Kanjuruhan telah menewaskan 174 orang.

Baca Juga: Ini Kesaksian Suporter Arema FC Sebelum Kerusuhan dan Polisi Tembakan Gas Air Mata

Kericuhan di stadion kebanggaan Arema itu terjadi ketika pendukung Singo Edan merangsek masuk ke lapangan.

Setelah tim Arema kalah 2-3 dari Persebaya.

Polisi kemudian berinisiatif untuk menembakan gas airmata ke arah suporter, sehingga menyebabkan banyak suporter yang kesulitan napas dan meninggal dunia.***

Editor: Iman Kurniawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x