Network
IKOBENGKULU. COM - Derby Jawa Timur Arema FC vs Persebaya Surabaya berubah menjadi kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, menewaskan 127 orang.
Masalah terjadi karena Aremania yang tidak terima dengan kekalahan 2:3 hasil laga tersebut.
Massa tidak hanya memasuki lapangan, tetapi juga merusak mobil polisi dan membakar benda-benda di stadion.
Aksi pendukung memaksa aparat keamanan melakukan perlawanan, termasuk penggunaan gas air mata. Korban kemudian tak terelakkan, 127 orang tewas dalam tragedi Kanjuruhan sejauh ini.
"127 orang tewas, dua di antaranya anggota Polri," kata Kapolres Jatim Nico Afinta kepada wartawan di Polres Malang.
Nico menjelaskan bahwa 3 orang tewas di stadion. Korban lainnya meninggal di rumah sakit selama proses penyelamatan.
PSSI mulai mengusut tuntas soal itu. Mereka mengirimkan tim investigasi ke Malang untuk segera mengetahui penyebab pasti dan siapa yang harus bertanggung jawab.
PSSI juga masih menunggu laporan resmi dari pengurus pertandingan terkait kerusuhan tersebut.
Baca Juga: Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Malang, Beredar Kabar Puluhan Orang Meninggal Dunia
“Kami masih menunggu laporan resmi dari pengawas pertandingan dan tentunya juga laporan polisi," kata Sekjen PSSI, Yunus Nusi, dalam keterangan resminya.
Namun, dari rekaman video yang beredar di media sosial, tampaknya setelah wasit melepaskan pluit panjang. Peluit ditiup, terjadi kerusuhan.
