Jangan Pernah Sekali-Kali Remehkan Utang, Kalau Tidak Ingin Ruh Kamu Nanti Menjadi Seperti Ini

- 17 Mei 2022, 12:17 WIB
 Utang adalah sesuatu yang dipinjam, baik itu berupa uang maupun benda dan merupakan tanggungan wajib untuk dibayar. Namun, ada sebagian orang yang menganggap remeh tentang utang piutang.
Utang adalah sesuatu yang dipinjam, baik itu berupa uang maupun benda dan merupakan tanggungan wajib untuk dibayar. Namun, ada sebagian orang yang menganggap remeh tentang utang piutang. /

Nabi Muhammad  SAW selalu berdoa agar terlindung dari utang. Dari Aisyah r.a bahwa Rasulullah Salallahu Alaihi Wassalam berdoa dalam shalatnya, “Ya Allah sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari azab kubur, aku berlindung kepadamu dari fitnah al-Masih Ad-Dajjal. Dan aku berlindung kepada-Mu dari fitnah hidup dan fitnah mati. Ya Allah, sesunguhnya aku berlindung kepada-Mu dari dosa dan utang”.

Tidak hanya itu, pernah seseorang bertanya kepada Rasulullah Salallahu Alaihi Wassalam alasan beliau sering sekali berlindung kepada Allah tentang utang. Kemudian Rasululllah menjawab “Sesungguhnya apabila seseorang terlilit utan, maka bila berbicara ia akan dusta, dan bila berjanji ia akan pungkiri (HR Bukhari dan Muslim)

Baca Juga: Inilah Sosok Asli Badarawuhi, Siluman Penunggu Desa Penari Menurut Gus Pati Soleh

Utang sebenarnya disyariatkan agama Islam, namun wajib seseorang untuk membayarnya. Ada baiknya, utang piutang  dicatat sesuai nominal dan waktu pelunasannya. Apabila belum mampu untuk membayarnya sesuai dengan perjanjian, maka mintalah waktu perpanjangan pelunasan. Sebab, jika seseorang tidak membayar utangnya, maka ia akan dituntut sampai hari kiamat.

Lalu bagaimana dengan orang yang sudah meninggal dan belum melunasi utangnya? Apakah ia akan tenang di alam kubur? Atau ruhnya akan gentayangan karena tidak tenang utangnya belum dibayar? Berikut penjelasannya menurut Islam.

Perlu diketahui, bahwa tidak ada ruh yang akan kembali lagi ke dunia jika sudah meninggal, apalagi hidup dengan rupa yang lain. Hal inilah yang diajarkan oleh agama Islam sebagaimana dijelaskan dalam surah Al-Mukminun ayat 99-100.

“(Demikianlah Keadaan orang-orang kafir itu), hingga apabila datang kematian kepada seseorang dari mereka, Dia berkata: “Ya Tuhanku kembalikanlah aku (ke dunia). Agar aku berbuat amat yang saleh terhadap yang telah aku tinggalkan, sekali-kali tidak. Sesungguhnya itu adalah perkataan yang diucapkan saja dan di hadapan mereka ada dinding sampai hari mereka dibangkitkan (QS Al-Mukminun: 99-100).

Apabila ada orang yang sudah meninggal tapi utangnya belum ia lunasi, maka mayatnya  tidak akan tenang sampai hutangnya dilunasi. Hal ini sesuai dengan hadis dari Abu Hurairah r.a, Nabi SAW bersabda “Jiwa seorang mukmin tergantung karena utangnya, sampai (utang itu) dilunasi”. (HR Tirmidzi dan Ibnu Majah)

Baca Juga: Hati-Hati! Inilah Bahaya Membuka Mata Batin Menurut Pandangan Islam

Selain itu, jika seseorang meninggal dalam keadaan masih memiliki utang, maka mayatnya akan merasa kepanasan karena utangnya tersebut. Ia akan merasakan panas di alam kubur sampai utangnya selesai dibayar.

Halaman:

Editor: Ade Julian

Sumber: YouTube Islam Populer


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah