Aplikasi El-Simil Penting Untuk menurungkan Stunting, Pemanfaatan Harus Dimaksimalkan

- 24 November 2022, 20:02 WIB
Wakil Gubernur Bengkulu H Rosjonsyah, melakukan monitoring dan evaluasi Percepatan Penurunan Stunting (P2S) di Kabupaten Bengkulu Utara, Rabu, 23 November 2022.
Wakil Gubernur Bengkulu H Rosjonsyah, melakukan monitoring dan evaluasi Percepatan Penurunan Stunting (P2S) di Kabupaten Bengkulu Utara, Rabu, 23 November 2022. /

Sementara itu dalam sambutannya, Wakil Bupati Bengkulu Utara Ari Septia Adinata menyebutkan bahwa penanganan stunting oleh pemerintah telah dilakukan sejak 2013 lalu, melalui pemberian gizi kepada anak penderita stunting. Hal yang sama telah diimplementasikan di Kabupaten Bengkulu Utara.

"Pertama, pemerintah pusat menginstruksikan kepada daerah yang termasuk dalam lokus stunting untuk mengurangi prevalensi stunting. Melalui peraturan presiden nomor 42 tahun 2013 pemerintah telah memberikan rambu-rambu dan strategi untuk pencapaian penurunan Stunting melalui gerakan nasional percepatan perbaikan gizi pada anak" katanya.

Pada 2021 lalu, sebut Ari, pemerintah pusat telah mengubah strategi penurunan stunting melalui strategi nasional percepatan penurunan stunting yaitu yang terbagi dalam intervensi spesifik dan intervensi sensitif.

Dimana pada tahun 2022 ini pemerintah lebih menekankan kepada peningkatan kualitas penyiapan kehidupan keluarga yang masuk dalam katagori intervensi spesifik, sedangkan intervensi sensitif yang ditangani oleh multi sektor bertujuan untuk mendukung intervensi spesifik, sebut Ari.

"Intervensi spesifik yang merupakan salah satu tujuan strategi nasional dalam program percepatan penurunan stunting, dimana sifatnya adalah pencegahan dimulai dari sebuah keluarga," katanya.

Maka yang menjadi target pemerintah daerah bengkulu Utara dalam rangka mendukung kebijakan pusat adalah seluruh keluarga yang ada di Kabupaten Bengkulu Utara dengan jumlah 290.090 keluarga yang tersebar di 220 desa dan kelurahan.

Masih Ari, pemerintah daerah kabupaten itu telah memulai intervensi terhadap 53 desa lokus stunting, baik itu lokus stunting yang ditetapkan oleh pemerintah pusat, provinsi maupun kabupaten yang perlu evaluasi pelaksanaannya.

Ia minta kepada pemerintah desa untuk menekan kasus dan potensi stunting dimulai dari desa. Melalui peningkatan pangan lokal guna memenuhi asupan gizi. Dengan membuat kebijakan pengalokasian Dana Desa (DD) oleh sejumlah pemerintah desa.

Perlu kami sampaikan bahwa untuk tahun 2023 kita telah menetapkan lokus upaya penurunan dan pencegahan stunting yang tersebar di 9 kecamatan dan 15 desa. Lokus ini menjadi tanggungjawab kita untuk dapat membangun kembali dalam bentuk program kegiatan yang telah kita susun dalam rencana kerja pemerintah daerah tahun 2023, demikian Wabup Ari Septia Adinata.

Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu ditempat yang sama menyebutkan, pelaksanaan program penurunan stunting itu mulai dari pemetaan potensi risiko kasus stunting. Kasus stunting di Kabupaten Bengkulu Utara sebesar 20,7 persen (SSGI-2021) dan terdapat keluarga berisiko stunting sebanyak 42.570 keluarga.

Halaman:

Editor: Iyud Dwi Mursito


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x