Zuriat Bangkahulu Tinggi Dukung Pemprov Bengkulu Usulkan KH. Abdullah Sidik Jadi Pahlawan Nasional

- 23 September 2022, 12:45 WIB
Ketua Yayasan Zuriat Bangkahulu Tinggi, Romeli Santiago Abbas
Ketua Yayasan Zuriat Bangkahulu Tinggi, Romeli Santiago Abbas /Iman Kurniawan/Ikobengkulu.com/

IKOBENGKULU.COM - Sempat berhembus wacana Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu akan mengusulkan nama Prof. KH. Abdullah Sidik menjadi Pahlawan Nasional dari Bengkulu.

Wacana Pemprov Bengkulu tersebut mendapat respon positif Yayasan Zuriat Bangkahulu Tinggi. Sebab, Prof. KH. Abdullah Sidik juga memiliki kontribusi yang cukup besar terhadap bangsa ini.

KH. Abdullah Sidik putra kelahiran Bengkulu. Dia adalah seorang diplomat ulung kepercayaan Presiden pertama Republik Indonesia, Ir. Soekarno.

Baca Juga: Sindiran Pedas Novel Baswedan, Terkait OTT Hakim Agung Sudrajad Dimyati

Gagasan-gagasan beliau cukup mempengaruhi Ir. Soekarno sebelum memutuskan suatu kebijakan penting untuk Banga Indonesia. Sehingga, sekiranya layaklah beliau jika diusulkan menjadi seorang Pahlawan Nasional dari Bengkulu, selain Famawati.

Yayasan Zuriat Bangkahulu Tinggi memiliki visi dan misi di bidang sejarah dan kebudayaan Bengkulu, dengan pengurusnya rata-rata merupakan keturunan raja-raja Bangkahulu terdahulu, yang bermuara kepada Ratu Agung, seorang raja pertama di Bengkulu.

"Kami sangat mendukung, jika Pemprov Bengkulu mengusulkan nama-nama tokoh penting dari Bengkulu untuk mendapat penghargaan sebagai Pahlawan Nasional," ujar Ketua Zuriat Bangkahulu Tinggi, Romeli Santiago Abbas.

Baca Juga: UEFA Nations League, Belanda Bekuk Polandia 2 Gol Tanpa Balas

Bukan hanya sekedar memberi dukungan, Romeli juga mengatakan, bahwa pihaknya juga siap membantu Pemprov Bengkulu jika memang dibutuhkan. Seperti, pengumpulan data dan literasi tentang Prof. KH. Abdullah Sidik.

"Sedikit banyak, kami memiliki data-data tentang leluhur, termasuk data Datuk Prof. KH. Abdullah Sidik. Kalau kurang, kami siap mencari dan mengumpulkannya," terang Romeli.

Biografi Prof. KH. Abdullah Sidik

Prof. KH. Abdullah Siddik SH lahir di Muara Aman, Bengkulu pada 13 Juni 1913. Beliau aktif di dalam Jong Islamietan Bond bersama Agus Salim.

Baca Juga: Desa dan Kelurahan di Kabupaten Rejang Lebong Dapat Rp100 Juta, Ini Tanggapan Anggota Dewan

Dia pernah menjabat sebagai Ketua Pengadilan Tinggi Sumatera Selatan. Selain itu juga merangkap sebagai Mahkamah Tentara Republik Indonesia. Pada tahun 1948 diangkat menjadi Pemimpin Sektretarian Komisaris Pemerintahan Pusat di Bukittinggi.

Prof. KH. Abdullah Sidik dikenal dekat dengan Presiden RI pertama, Ir. Soekarno. Abdullah Sidik pernah menjadi Residen diperbantukan kepada Gubernur Sumatra di Bukittinggi 1947 Sedangkan sang neneknya bernama H Sutimah Siddik, berasal dari keluarga bangsawan, anak dari Louis de Buys seorang berkebangsaan Belanda.

Nenek moyangnya merupakan pangeran dari Pagaruyung, yang memimpin masyarakat suku Gumai.

Baca Juga: Anggota DPR M. Saleh, Digadang-gadangkan Maju Pilgub Bengkulu 2024: Jadi Gubernur itu Mudah, Tapi...

Selain itu, kakek kandung artis Ashanty itu juga merupakan anak dari Edward Coles (Kakek Buyut Ashanty), gubernur terakhir Benteng Marlborough Bencoolen (Bengkulu), pada 14 Oktober 1781 hingga 28 Februari 1785.

Edward Coles menikah dengan Nenek Buyut Ashanty yang merupakan keturunan dari mantan penguasa Pangeran Ing Alaga, kerajaan Silebar yang berada di wilayah Bangkahulu (Bengkulu,red).

Di samping itu Sosok sang Kakek, Prof. KH. Abdullah Sidik berprofesi sebagai seorang diplomat. Bahkan, sering menemani petinggi-petinggi negara di acara kenegaraan.

Baca Juga: Pria Asal Cilacap Gowes Jelajahi Indonesia, dari Km 0 Sabang Kini Sampai Bengkulu

Kiprah Prof. DR. KH Abdullah Siddik SH yang turut serta mendampingi pekerjaan Soekarno, belakangan diketahui masuk dalam daftar usulan Pemerintah Provinsi Bengkulu untuk menerima gelar Pahlawan Nasional dari pemerintah pusat.***

Editor: Iman Kurniawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah