Zuriat Bangkahulu Tinggi Dukung Pemprov Bengkulu Usulkan KH. Abdullah Sidik Jadi Pahlawan Nasional

- 23 September 2022, 12:45 WIB
Ketua Yayasan Zuriat Bangkahulu Tinggi, Romeli Santiago Abbas
Ketua Yayasan Zuriat Bangkahulu Tinggi, Romeli Santiago Abbas /Iman Kurniawan/Ikobengkulu.com/

Biografi Prof. KH. Abdullah Sidik

Prof. KH. Abdullah Siddik SH lahir di Muara Aman, Bengkulu pada 13 Juni 1913. Beliau aktif di dalam Jong Islamietan Bond bersama Agus Salim.

Baca Juga: Desa dan Kelurahan di Kabupaten Rejang Lebong Dapat Rp100 Juta, Ini Tanggapan Anggota Dewan

Dia pernah menjabat sebagai Ketua Pengadilan Tinggi Sumatera Selatan. Selain itu juga merangkap sebagai Mahkamah Tentara Republik Indonesia. Pada tahun 1948 diangkat menjadi Pemimpin Sektretarian Komisaris Pemerintahan Pusat di Bukittinggi.

Prof. KH. Abdullah Sidik dikenal dekat dengan Presiden RI pertama, Ir. Soekarno. Abdullah Sidik pernah menjadi Residen diperbantukan kepada Gubernur Sumatra di Bukittinggi 1947 Sedangkan sang neneknya bernama H Sutimah Siddik, berasal dari keluarga bangsawan, anak dari Louis de Buys seorang berkebangsaan Belanda.

Nenek moyangnya merupakan pangeran dari Pagaruyung, yang memimpin masyarakat suku Gumai.

Baca Juga: Anggota DPR M. Saleh, Digadang-gadangkan Maju Pilgub Bengkulu 2024: Jadi Gubernur itu Mudah, Tapi...

Selain itu, kakek kandung artis Ashanty itu juga merupakan anak dari Edward Coles (Kakek Buyut Ashanty), gubernur terakhir Benteng Marlborough Bencoolen (Bengkulu), pada 14 Oktober 1781 hingga 28 Februari 1785.

Edward Coles menikah dengan Nenek Buyut Ashanty yang merupakan keturunan dari mantan penguasa Pangeran Ing Alaga, kerajaan Silebar yang berada di wilayah Bangkahulu (Bengkulu,red).

Di samping itu Sosok sang Kakek, Prof. KH. Abdullah Sidik berprofesi sebagai seorang diplomat. Bahkan, sering menemani petinggi-petinggi negara di acara kenegaraan.

Halaman:

Editor: Iman Kurniawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah