Ini Langkah Kementerian Kominfo Terkait Dugaan Kebocoran Data Pemilu 2024

29 November 2023, 16:46 WIB
Dugaan Bocornya 337 Juta Data Kependudukan: Kemenkominfo Mulai Melakukan Pemeriksaan./antara /

IKOBENGKULU.COM - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) tengah berkoordinasi dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) serta Komisi Pemilihan Umum (KPU) Republik Indonesia (RI) terkait temuan dugaan kebocoran data yang berpotensi mempengaruhi Pemilihan Umum 2024.

Pada hari Rabu, Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) Kominfo, Usman Kansong, mengungkapkan bahwa pihaknya terus memantau perkembangan terkait informasi dugaan kebocoran data di situs KPU RI. Ia menyatakan, "Kami masih terus melakukan penyelidikan dan berkoordinasi bersama BSSN dan KPU."

Sementara itu, Ketua KPU RI, Hasyim Asy'ari, menjelaskan bahwa tim teknis dari KPU saat ini sedang berkoordinasi dengan BSSN dan Tim Siber Mabes Polri untuk mengevaluasi sejauh mana kebocoran data yang diduga terjadi sejak Selasa (28/11).

Hasyim menyatakan, "Tim KPU yang menangani teknologi informasi (IT) sedang bekerja sama dengan Tim Siber Mabes Polri. Kami akan mengambil tindakan lanjutan setelah hasilnya jelas. Yang terpenting, saat ini kami tengah memeriksa dan menyelidiki situasinya."

Hasyim juga mengungkapkan bahwa awalnya tim KPU mendapat informasi tentang kebocoran data tersebut melalui berita di media massa. Ada laporan yang menyatakan bahwa sistem informasi KPU, terutama data pemilih, telah diretas dan datanya diambil untuk dijual.

Namun, hingga saat ini, data pemilih Pemilu 2024 masih dapat diakses dan diperiksa melalui situs dptonline.kpu.go.id dengan menggunakan nomor induk kependudukan (KTP).

Baca Juga: Ini Dia Daftar Pemenang MAMA Awards 2023 Hari Pertama: BTS Sabet Penghargaan Presisius

Hasyim menyimpulkan, "Intinya, informasi tersebut masih dapat diakses hingga saat ini."

Sebelumnya, Direktur Tindak Pidana Siber (Dittipidsiber) Bareskrim Polri, Brigjen Pol. Adi Vivid A. Bachtiar, mengungkapkan bahwa pihaknya menemukan dugaan kebocoran data pemilih pada situs kpu.go.id melalui patroli siber yang dilakukan oleh penyidik Dittipidsiber.

Hal ini terkait dengan munculnya peretas anonim yang mengaku bernama "Jimbo" dan mengklaim telah meretas situs KPU serta mengakses data pemilih dari situs tersebut.

Jimbo telah membagikan 500 ribu data contoh dalam satu unggahan di situs BreachForums, yang biasanya digunakan untuk menjual data hasil peretasan. Ia juga memverifikasi kebenaran data dengan beberapa tangkapan layar dari situs cekdptonline.kpu.go.id.

Dalam unggahannya, Jimbo mengungkapkan bahwa dari 252 juta data yang berhasil diakses, terdapat beberapa data yang terduplikasi. Setelah dilakukan penyaringan, ditemukan 204.807.203 data unik.

Angka tersebut hampir sama dengan jumlah pemilih dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) KPU yang mencapai 204.807.222 pemilih dari 514 kabupaten dan kota di Indonesia serta 128 negara perwakilan.

Data yang berhasil diakses oleh "Jimbo" mencakup informasi pribadi seperti nomor induk kependudukan (NIK), nomor kartu keluarga (KK), nomor KTP, nomor paspor pemilih di luar negeri, nama lengkap, jenis kelamin, tanggal lahir, tempat lahir, status pernikahan, alamat lengkap, serta kode tempat pemungutan suara (TPS). ***

Editor: Iyud Dwi Mursito

Tags

Terkini

Terpopuler