Lestarikan Adat dan Budaya Melayu Kota Bengkulu, APJP Bakal Gelar Simulasi Bimbang Gendang

31 Oktober 2022, 12:11 WIB
Lestarikan adat dan budaya Melayu Kota Bengkulu, APJP bakal gelar simulasi Bimbang Gendang /Ikobengkulu.com/Iman Kurniawan/

IKOBENGKULU.COM - Aliansi Penyedia Jasa Pernikahan (APJP) Bengkulu rencananya akan menggelar simulasi Bimbang Gendang pada Desember 2022 mendatang.

Menuju acara puncak pernikahan tersebut tentu ada beberapa ritual adat pernikahan Melayu Bengkulu lainnya yg harus dilalui, ritual adat tersebut di antaranya, Menendai, Mengantek Piti, Berasan Adat Bimbang, Pengantin Ziarah Kubur, Pengantin Betangeh, Mendoa Laman Katil, Belarak Inai Curi, Malam Makayang, Pengantin Bedabung, Zikir Sarafal Anam, Pengantin Becukur, Pengantin Tamat Kaji, Akad Nikah, Mufakat Ninik Mamak, Mufakat Rajo Penghulu, Pengantin Besanding Duo (Becampur), Belarak Adat, Mandi Rendai, Dendang Mutus Tari, Inai Gedang dan Pengantin Menjalang Pertamo.

"Bimbang Gedang adalah ritual prosesi adat dalam pernikahan Melayu Bengkulu," ungkap Romeli Santiago Abbas, Ketua Zuriat Bangkahulu Tinggi yang sekaligus pula selaku Ketua Panitia Pelaksana Kegiatan tersebut.

Baca Juga: Desa Wisata Belitar Seberang Raih Juara Harapan 1 Kategori Toilet Umum

Aliansi Penyedia Jasa Pernikahan ini melibatkan berbagai unsur baik itu Harmen Z, SH Ketua Badan Musyawarah Adat Kota Bengkulu, Junaidi Zul, Ketua Adat Berkas yang juga sebagai pengurus BMA Kota Bengkulu, Azwar Effendi Ketua Adat Sawah Lebar Baru juga sebagai pengurus BMA Kota Bengkulu dan Syamsul Bahri Ketua Adat Timur Indah juga sebagai pengurus BMA Kota Bengkulu sekaligus pula merupakan sesepuh Adat Kota Bengkulu.

Selain itu ikut mendukung kegiatan ini pula saudara Ipul Pekal dan tim dari RBTV
media partner dalam pembuatan film dokumenter simulasi Bimbang Gedang Adat Melayu Kota Bengkulu, saudara Iman dari media online Ikobengkulu.com (Pikiran Rakyat Media Network) yang juga pengurus Zuriat Bangkahulu Tinggi, serta generasi millenial dari Putra Putri Kebudayaan.

"Simulasi ini kami akan gelar nanti dalam rangka kembali mengangkat tradisi, budaya dan adat Melayu Kota Bengkulu yang mungkin kini sudah mulai jarang dilakukan," ujar Ketua APJP Bengkulu, Sinarman Jaya saat diskusi tentang Pelestarian Adat Pengantin Melayu Kota Bengkulu, di Balai Adat Rajo Penghulu, Berkas, Sabtu malam, 29 Oktober 2022.

Baca Juga: Pantun Anies Baswedan, Jadi Sinyal Aher Jadi Pendamping Calon Presiden?

Hadir dalam diskusi, kakak kandung Ashanty, Gangsar Sambodo, Wakil Bupati Rejang Lebong, Hendra Wahyudiansyah, Ketua Zuriat Bangkahulu Tinggi, Romeli Santiago Abbas, Ketua Adat Kelurahan Berkas, Junaidi Zul, Ketua Adat Kelurahan Sawah Lebar Baru, Azwar Effendi, Ketua Adat dan Ujang Syamsul Ketua Adat Timur Indah, Ibu Salmini Wakil Ketua APJP dan Pengurus APJP lainnya.

Kakak Ashanty, Gangsar Sambodo yang hadir pada acara diskusi tersebut sangat antusias dengan adat Melayu Bengkulu.

Bahkan kedepan, ia punya rencana untuk mengangkat adat Melayu Bengkulu ke tingkat nasional, setelah disematkannya Ashanty sebagai Duta Pariwisata, Sosial dan Budaya Bengkulu.

Baca Juga: Dugaan Penggelapan Dana Bansos di Rejang Lebong Sudah Dilidik Polres

Menanggapi hal tersebut, Sinarman Jaya mengatakan bahwa APJP siap ambil peran dalam pelestarian adat yang akan melibatkan Ashanty ke depannya.

Karena, di dalam APJP pengurus dan anggotanya berasal dari pelaku pelestari adat di antaranya Induk Inang dan perias pengantin adat Melayu Bengkulu seperti Ibu Yulis Sudin, Ibu Susi Jhon, dan Ibu Sherli Djidin.

Selain itu juga dalam prosesi adat ini tentu banyak Pelaku usaha yang berkaitan dengan adat yg dilibatkan sperti Pembuat Sirih Bujang Gadis, Pembuat Bungo Rampai Setawar Sedingin, Pembuat Nasi Jambar, Pengrajin Sunting dan Pakaian Adat Melayu Bengkulu dan lain lain.

Baca Juga: Gagal Menang Atas Girona, Posisi Real Madrid Terancam

"Dengan terlibatnya Ashanty mengangkat adat Melayu Bengkulu, bukan hanya dikenal secara nasional, tapi juga akan berdampak luas kepada banyak pelaku usaha," kata Sinarman.

Di sisi lain, penata rias adat melayu Bengkulu, Sherli Djidin sangat antusias. Menurutnya sudah saatnya prosesi pernikahan adat Melayu Kota Bengkulu ini diangkat dan dilestarikan.

"Mudah-mudahan dengan dilaksanakannya Bimbang Gedang nanti, menjadi pedoman dan acuan dalam prosesi adat pernikahan Melayu Kota Bengkulu yang diterapkan," imbuhnya.

Ke depan perempuan yang ahli dalam membuat Detar (topi adat Melayu Bengkulu) ini berharap peran artis nasional keturunan Bengkulu seperti Ashanty dapat membawa marwah Bengkulu ke tingkat nasional dan semakin dikenal luas.***

Editor: Iman Kurniawan

Tags

Terkini

Terpopuler