PAN: Pemerintah Harus Serius Menyelesaikan Masalah Agraria, Cegah Konflik Meluas di Tengah Masyarakat

20 Mei 2022, 10:47 WIB
Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) Provinsi Bengkulu, Dempo Xler meminta pemerintah pusat dan daerah menyelesaikan konflik agraria/capture video/ /

BENGKULU, IKOBENGKULU.COM- Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) Provinsi Bengkulu, Dempo Xler meminta pemerintah pusat dan daerah menyelesaikan konflik agraria.

"Hingga sampai hari ini, konflik itu masih ada, bahkan merata di berbagai daerah. Baru sjaa terjadi di Mukomuko, Bengkulu Tengah, beberapa waktu lalu di Seluma," katanya.

Mantan aktvis mahasiswa ini mengatakan, konflik agraria bagaikan bola salju yang terus membesar. Apabila tidak segera diselesaikan, maka konflik ini akan terus terjadi.

"Para petani tidak menolak investasi. Tetapi investasi yang punya dampak pada pembangunan daerah," katanya.

Dia mengatakan konflik sering terjadi karena banyaknya lahan dikelola perusahaan dengan hak guna usaha (HGU).

"Ada HGU terlantar yang tidak jelas peruntukannya. ketika dikelola warga (kemudian) tiba-tiba diambil perubahan. Bahkan, antar warga ada yang konflik, karena berebut lahan," katanya.

Baca Juga: Sejarah Bengkulu, Gubernur Rohidin Mersyah Bawa Pemprov Raih Opini WTP Lima Kali Berturut-turut

Sebab itu, Dempo Xler, meminta agar pemerintah pusat dan daerah menjadikan memprioritaskan penyelesaikan persoalan agraria ini. "Tanah itu adalah simbol kedaulatan rakyat. Kalau rakyat tanah gak punya tanah, gak merdeka," kata Dempo.

Dia menambahkan, untuk apa pemerintah membahas sawit mahal, padi mahal, jika masyarakatnya tidak memiliki lahan. Tanah menjadi simbol kemerdekaan rakyat.

"Hari ini masih banyak masyarakat di jajah negara sendiri melalui kapitalisme. Kami sebagai wakil rakyat di komisi I (DPRD Provinsi Bengkulu) bertugas mengawal itu," katanya.

Dia menegaskan, penyelesaikan masalah ini tidak bisa dilakukan secara kasuistik. Tetapi harus sistematis atau keseluruhan. "Tidak boleh hanya secara parsial atau pertemuan saja. Konflik akan muncul silih berganti, kalau akar masalah tidak diatasi," katanya.

Karena itu, dalam menyelesaikan haruslah serius dan sungguh-sungguh. "Ini hanya gelombang salju. Di Provinsi Bengkulu, ada 58 HGU yang semua bermasalah. Kalau tidak diselesaikan, akan terus terjadi konflik," katanya. ***

Editor: Iyud Dwi Mursito

Terkini

Terpopuler