Rempang Eco City: Kerusuhan Terkait Proyek Industri Senilai Miliaran Dollar di Riau

- 14 September 2023, 08:06 WIB
ILUSTRASI - Letak pulau Batam (Google map)
ILUSTRASI - Letak pulau Batam (Google map) /

IKOBENGKULU.COM — Kerusuhan yang terjadi di Pulau Rempang, Riau, semakin menjadi perhatian media-media asing. Reuters melaporkan peristiwa ini dalam artikel berjudul "Polisi Indonesia Menangkap 43 Orang setelah Kerusuhan di Kawasan Industri."

Menurut laporan tersebut, polisi Indonesia telah menahan 43 orang yang dituduh terlibat dalam kerusuhan dan menyerang polisi terkait rencana relokasi masyarakat untuk kawasan industri bernilai miliaran dolar.

"Bentrokan kekerasan pecah pada hari Senin di kota Batam, yang berjarak sekitar 44 km dari Singapura, di mana sekitar 1.000 demonstran berkumpul di depan kantor BP Batam, salah satu pengembang proyek Rempang Eco City," tulis Reuters.

Rekaman video dari media lokal menunjukkan para demonstran melemparkan botol dan batu ke arah polisi serta meruntuhkan pagar, yang kemudian direspons oleh polisi dengan meriam air dan gas air mata.

Rempang Eco City akan menjadi tempat pabrik yang dioperasikan oleh produsen kaca China, Xinyi Glass Holdings Ltd, yang telah berkomitmen untuk membangun pabrik pengolahan pasir kuarsa senilai US$11,5 miliar (sekitar Rp173 triliun) di kawasan industri tersebut.

Kepolisian Kepulauan Riau mengatakan, "Kami menangkap mereka karena melakukan vandalisme dan menentang polisi." Mereka juga mengumumkan pembubaran para pengunjuk rasa pada sore hari.

Baca Juga: Rocky Gerung Selesai Diperiksa di Bareskrim Polri: Klarifikasi Lanjutan Soal Kasus Ujaran Kebencian

Presiden Joko Widodo mengumumkan bahwa pemerintah berencana memberikan tanah dan rumah kepada setiap penduduk Pulau Rempang sebagai kompensasi relokasi, meskipun hal ini tidak berhasil dikomunikasikan dengan baik kepada masyarakat, yang akhirnya memicu protes.

Sebelumnya, warga setempat menolak untuk pindah karena telah tinggal bertahun-tahun di wilayah tersebut. Mereka akan menerima bantuan tunai selama pemukiman baru selesai dibangun, dan sekitar 700 keluarga akan direlokasi pada tahap pertama.

Halaman:

Editor: Iyud Dwi Mursito

Sumber: VOA Indonesia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah