Kisah Masuknya Suku Bugis ke Bengkulu dan Daeng Mabella yang Gagah Berani

- 31 Oktober 2022, 16:10 WIB
Ilustrasi kapal Pinisi
Ilustrasi kapal Pinisi /

Kemudian datang utusan dari Wajo membawa kabar bahwa Ayahanda Sultan Wajo dan saudaranya memohon Daeng Makrupa kembali ke Wajo Bugis, sedangkan Sutan Balinam tetap tinggal di Inderapura.

Setelah dewasa Sutan Balinam tumbuh menjadi pemuda tampan nan kesatria, gagah dan pemberani. Perusuh-perusuh habis ditumpasnya, sehingga daerah-daerah tersebut menjadi damai.

Baca Juga: Pantun Anies Baswedan, Jadi Sinyal Aher Jadi Pendamping Calon Presiden?

Kegagahan dan keberanian Sutan Balinam terkenal hingga ke seluruh pelosok negeri. Kemampuan dan kecakapan Sutan Balinam menarik perhatian Raja Sungai Lemau, oleh sebab itu Sutan Balinam diminta datang ke Bengkulu untuk menumpas perampok-perampok yang merajalela dan membakar rumah rakyat.

Sutan Balinam menyetujui permintaan Raja Sungai Lemau itu. Kemudian ia merantau ke Bangkahulu (Bengkulu). Di Bengkulu Sutan Balinam dijodohkan agar menikah dengan Encik Siah, anak Datuk Pasar Bangkahulu, setelah menikah pasangan ini mendapatkan anak laki-laki diberi nama Daeng Makulle.

Sutan Balinam mangkat dimakamkan di Gobah (Kubah) di samping Kantor Lurah Kampung Kelawi.

Daeng Makulle dijodohkan dengan Datuk Nyai putri Pengeran Mangku Raja. Daeng Makulle wafat pada tahun 1753 dimakamkan di Kampung Bukit, Pantai Jakat Bengkulu. Setelah wafat, Datuk Nyai dimakamkan pula di tempat yang sama berdampingan dengan suaminya.

Baca Juga: Inilah Cara Unik Sekolah Ini Peringati Hari Sumpah Pemuda

Makam Datuk Nyai dan Daeng Makulle oleh Penduduk Pasar Bengkulu dan Talang Mulia disebut Keramat Gobah. Saat ini makam mereka rata dengan tanah, namun batu-bata makam mereka masih ada.

Meskipun, pada tahun 1985 kedua makam gobah tersebut masih berdiri kokoh, namun tangan-tangan jahil tetap saja menghancurkannya.***

Halaman:

Editor: Iman Kurniawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x