Hati-Hati! Inilah 10 Kesalahan Wudhu Yang Wajib Kamu Tahu

19 Mei 2022, 04:17 WIB

IKOBENGKULU.COM – Wudhu merupakan salah satu cara umat Islam untuk mensucikan diri. Berwudhu hukumnya wajib ketika hendak melakukan shalat, sebab wudhu merupakan syarat sahnya shalat, sehingga ketika akan mengerjakan shalat harus berwudhu terlebih dahulu.

Shalat seseorang tidak akan sah apabila tidak  berwudhu. Hal ini sesuai dengan sabda Nabi Muhammad SAW, yakni “Tidak diterima shalatmu tanpa bersuci atau wudhu . (HR Muslim)

Tidak hanya sebagai syarat sahnya shalat, wudhu juga memiliki berbagai manfaat, salah satunya adalah gugurnya dosa-dosa. Hal ini juga sesuai dengan sabda Rasulullah SAW, yaitu  “Barangsiapa yang berwudhu secara sempurna, maka dosa-dosanya akan gugur atau hilang di jasadnya hingga keluar juga dari bawah kuku-kukunya”. (HR Muslim)

Dilansir IKOBENGKULU.COM dari channel YT Islam Populer, Kamis 19 Mei 2022 menjelaskan beberapa kesalahan umat Islam dalam berhudhu dan sering disepelekan. Apakah itu? Berikut penjelasannya.

  1. Tidak Membaca Basmallah

Ketika seseorang berwudhu dan ia tidak membaca basmallah, maka whudunya dianggap tidak sah. Hal ini sesuai dengan hadis Rasulullah SAW dari Abu Hurairah r.a, bahwa Nabi SAW bersabda “Tidak ada wudhu bagi orang yang tidak menyebut nama Allah (membaca basmallah).” (HR Tirmidzi)

Baca Juga: Astagfirullah! Inilah 3 Perbuatan Yang Membuat Allah Murka

Para ulama memberikan pendapat yang berbeda tentang persoalan ini. Pendapat yang pertama dan menanggap hadis tersebut shohih menjelaskan bahwa membaca basmallah ketika berwudhu adalah wajib. Ini merupakan pendapat Imam Ahmad, Hasan Al-Bashri , Ishaq bin Rahuyah dan beberapa ulama lainnya.

Sedangkan Ibnu Qudamah berpendapat, bahwa jika seseorang meninggalkan hal ini secara sengaja, maka wudhunya tidak sah karena dia meninggalkan sesuatu yang wajib. Namun jika dia meninggalkannya karena lupa, maka wudhunya sah. Sebagaimana keterangan dari Imam Ahmad yang disebutkan dalam riwayat Abu Daud, bahwa belia bertanya kepada Imam Ahmad bin Hanbal ketika ada orang yang lupa membaca basmallah, Imam Ahmad menjawab “Saya berharap bahwa hal itu tidak mengapa (wudhunya sah)”. (Al-Mughni)

  1. Melafazkan Niat Wudhu

Kebiasaan yang sering dilakukan oleh kaum muslimin adalah melafazkan atau mengucapkan niat ketika berwudhu. Perlu diketahui bahwa niat itu terletak di dalam hati, bukan pada lisan. Hal ini sesuai dengan apa yang dikatakan oleh Syaikh Salim Al-Hilali dalam kitab “Bahzatun Nadzirin” bahwa niat terletak di hati bukan lisan.

Para ulama sepakat bahwa niat dilafazkan di dalam hati berlaku untuk seluruh ibadah, baik bersuci, shalat, zakat, puasa, haji, memerdekakan budak, berjihad dan lain sebagainya.

Lalu bagaimana dengan orang yang melafalkan niat dengan suara yang keras? Dalam Qaul “Mubin fi Akhta’ al-Mushalin” disebutkan bahwa mengucapkan niat dengan suara yang keras tidak diwajibkan dan juga tidak dianjurkan berdasarkan kesepakatan seluruh ulama, bahkan orang tersebut dianggap sebagai orang yang meselisihi syariat.

Baca Juga: Apa Itu Sleep Paralysis Atau Ketindihan? Ini Penjelasan dan Pecegahannya Menurut Medis dan Syariat Islam

  1. Tidak Sempurna Membasuh Anggota Wudhu

Tidak sempurna dalam membasuh anggota wudhu yang berakibat ada sebagian anggota wudhu tidak terbasuh oleh air, maka wudhunya dianggap tidak sah dan harus mengulang wudhunya.

Hal tersebut sesuai dengan sabda Rasulullah SAW, dan dari Khalid bin Mi’ dan sebagian itri-istri Rasulullah SAW, “Sesungguhnya Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassalam melihat seorang laki-laki yang shalat sedangkan di punggung kakinya terdapat bagian mengkilap karena tidak terbasuh oleh air wudhu seukuran uang dirham (uang logam), maka Nabi menyuruhnya untuk mengulang wudhunya”. (HR Imam Ahmad dan Abu Daud menambahkann: dan (mengulang) shalat)

  1. Membasuh Anggota Wudhu Lebih Dari 3 Kali

Perlu diketahui bahwa Nabi Muhammad SAW tidak pernah menambah cucian dalam wudhunya lebih dari 3 kali. Hal ini sesuai dengan Tsabit dalam Shohih Al-Bukhari bahwa (Nabi Shalallahu ‘Alaihi Wassalam berwudhu tiga kali-tiga kali).

Membasuh anggota wudhu lebih dari tiga kali, merupakan perasaan was-was dari setan. Oleh karena itu,seorang muslim diwajibkan untuk membuang semua  perasaan was-was dan keraguan-raguan setelah selesai wudhu. Sehingga ia tidak perlu lagi menambah cucian wudhunya lebih dari tiga kali.

Baca Juga: Astagfirullah! Inilah Ciri-Ciri Orang Yang Tidak Bisa Mencium Bau Surga, Bahkan Haram Masuk Surga

  1. Boros Menggunakan Air Dalam Berwudhu

Seperti yang kita ketahui bahwa boros itu merupakan perbuatan yang tidak disengani oleh Allah SWT. Sebagaimana firman Allah SWT dalam Al-Qur’an yang artinya, “Dan janganlah kalian berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan”. (QS Al-An’am: 141 dan Al-A’raf: 31)

Dalam ketentuan pemakaian air ada beberapa riwayat yang menyebutkan seberapa banyak Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassalam menggunakan air untuk mandi dan berwudhu.

Demikian disampaikan Imam An-Nawawi dalam “Khulashatul Ahkam fi Muhimmatis Sunan wa Qawa’idil Islam”. Dari Annas r.a, “Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassalam, mandi menggunakan air sebanyak satu sha’ hingga lima mud. Sedangkan untuk mengambil air sembahyang. Beliau SAW menghabiskan air sebanyak satu mud”. (HR Bukhari dan Muslim)

Satu mud seukuran 675 gram atau ¾ liter. Sementara satu sha’ seukuran empat mud atau 2.700 gram.

  1. Berkumur Tanpa Istinsyaq

Berkumur dan beristinsyaq adalah sesuatu yang wajib. Ini adalah pendapat kuat dari para ulama, maka tidak sah wudhunya seseorang atau mandinya jika ia tidak melakukan keduanya.

Baca Juga: Cek Diri Kamu, Inilah Ciri-Ciri Jika Kamu Memiliki Khodam Pelindung

Al-Hijawi dalam Kitab ‘Az-Zad mengatakan bahwa kewajiban wudhu ada enam. Membasuh wajah termasuk mulut dan hidung, membasuh kedua tangan, dan mengusap kepala termasuk kedua telinga dan membasuh kedua kaki dan membasuhi kaki sampai ke mata kaki tertib dan terus-menerus, yaitu tidak mengakhirkan membasuh anggota tubuh sampai kering anggota tubuh sebelumnya.

  1. Menyebut Nama Allah Dalam Toilet

Menyebut nama Allah dalam toilet termasuk juga membawa sesuatu yang di dalamnya terdapat dzikir kepada Allah adalah hal yang makhruh. Hendaklah seseorang muslim tidak melakukannya. Dari Ibnu ‘Umar r.a beliau berkata “Ada seorang lelaki yang berlalu sementara Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassalam sedang kencing. Maka orang itu pun mengucapkan salam tapi Nabi tidak membalas salamnya”. (HR Muslim)

  1. Beristinja Ketika Buang Angin (Kentut)

Tidak ada beristinja atau mencuci dubur ketika buang angin. Istinja dilakukan hanya ketika buang air kecil dan buang air besar. Jadi tidak disyariatkan bagi orang yang buang angin untuk beristinja sebelum berwudhu.

Tdak ada dalil yang menjelaskan tentang hal tersebut, yang ada adalah penjelasan bahwa buang angin atau kentut itu hadas yang mengaharuskan wudhu.

Baca Juga: Hukum Transfer Pahala Bacaan Al-Qur’an, Benarkah Imam Syafi’iy Mengatakan Tidak Sampai? Begini Penjelasannya

Imam Ahmad berkata bahwa tidak terdapat dalam Al-Kitab , tidak pula dalam sunnah Rasul adanya istinja dalam kentut yang ada hanyalah wudhu”. (Al-Minzhar fi Bayan Al-Akhtha’ Asy-Syai’ah)

  1. Tertidur Dan Tidak Mengulang Wudhu

Jika seseorang sudah terlelap tidur dan akan segera melaksanakan shalat karena iqamah sudah dikumandangkan di Masjid, maka wajib baginya untuk berwudhu lagi. Semua itu baik sebentar maupun lama dengan posisi bagaimanapun apabila kehilangan kesadaran maka wudhunya dianggap batal. Hal ini merupakan pendapat sebagian sahabat dan tabiin, serta diperkuat oleh hadis  Ali bin Abi Thalib r.a bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Mata adalah sumbatnya dubur. Karena itu, siapa yang tidur, dia harus wudhu”. (HR Ahmad, Ibnu Majah Ad-Darimi)

Pendapat tentang tidur yang membatalkan wudhu ini berbeda-beda. Sebagian menganggap bahwa tidur tidak membatalkan wudhu. Sebagian lagi menganggap bahwa tidak semua tidur membatalkan wudhu .

  1. Berdoa Pada Saat Membasuh Pada Saat Membasuh Anggota Tubuh

Membaca doa khusus disetiap melakukan gerakan wudhu, seperti doa membasuh muka ini tidak ada dasarnya.

Imam An-Nawawi berkata: “Doa-doa ini yakni doa-doa pada saat membasuh anggota wudhu tidak memiliki dosa.

Dalam Fatwa Lajnah Daimah dikatakan bahwa tidak ada doa dari Nabi SAW pada saat membasuh dan mengusap anggota wudhu.

Baca Juga: Jika Temukan Hewan Ini, Dianjurkan Untuk Dibunuh! Inilah Hewan Yang Dibenci Rasulullah SAW

Itulah beberapa kesalahan yang biasa atau sering dilakukan ketika berwudhu dan harus dihindarkan. Agar wudhu bisa membuat wajah bercahaya di hari kiamat nanti. Hal ini sesuai dengan hadis Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassalam “Sesungguhnya umatku akan dipanggil pada hari kiamat nanti dalam keadaan dahi, kedua tangan dan kaki mereka bercahaya, karena bekas wudhu”. (HR Al-Bukhari dan Muslim) ***

 

Editor: Ade Julian

Sumber: YouTube Islam Populer

Tags

Terkini

Terpopuler