Harga BBM Naik, Tarif Ojek di Rejang Lebong Belum Naik

- 9 September 2022, 19:27 WIB
Petugas SPBU Mengisi BBM Pada Sepeda Motor
Petugas SPBU Mengisi BBM Pada Sepeda Motor /PORTAL MAJALENGKA

IKOBENGKULU.COM - Hiruk pikuk kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi pada Sabtu, 3 September 2022 lalu masih terjadi. Karena memberikan dampak yang signifikan di masyarakat.

Salah satunya dirasakan oleh Umar (45) seorang tukang ojek di Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu. Saat ditemui di pangkalannya di kawasan Kota Curup, Umar mengaku saat ini tukang ojek makin sulit.

Pendapatan mereka turun drastis karena harus membeli BBM dengan harga yang mahal. "Kalau dulu sehari bisa dapat Rp100 ribu, sekarang seharian kita ngojek paling kencang bawa pulang Rp70 ribu," ujarnya.

Hal itu dikarenakan, untuk mengisi full tangki BBM sepeda motornya, Umar harus merogoh kantong hingga Rp45 ribu. Sedangkan saat BBM bersubsidi belum naik, ia hanya membutuhkan sekitar Rp25 ribu saja untuk mengisi BBM sepeda motornya.

Sedangkan dari sisi tarif ojeknya, dijelaskan oleh bapak 4 anak ini tidak ada kenaikan atau perubahan harga.

Baca Juga: Kenaikan Harga BBM Berdampak ke Pedagang, Anggota DPRD Ini Bantu UMKM Bertahan

Apalagi mayoritas pelanggannya adalah anak sekolah. Ia hanya mengharapkan ada penumpang yang pengertian hingga membayar lebih untuk jasanya.

"Kalau anak sekolah kita nggak tega untuk naikkan tarif, kadang mereka membayar Rp3.000. Kalau tarif tidak ada kenaikan, kalau penumpang umum kita berharap pengertiannya saja, karena BBM sudah naik," kata Umar.

Hal yang sama juga dikeluhkan oleh Iwan (34), seorang tukang ojek saat ditemui di sekitar Pasar Atas, Curup.

Menurutnya, kenaikan harga BBM bersubsidi berimbas pada kenaikan harga kebutuhan pokok. Kondisi ini diakuinya sangat memberatkan masyarakat.

Halaman:

Editor: Buyono


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x