Dua Tahun Berdiri, Ponpes Darul Ma'arif Sudah Punya Ratusan Santri

6 Desember 2022, 09:09 WIB
Kegiatan Santri di Ponpes Darul Ma'arif Nahdlatul Ulama /Buyono/Ikobengkulu.com

IKOBENGKULU.COM - Pondok Pesantren Darul Ma'arif Nahdlatul Ulama di Desa Tanjung Beringin Kecamatan Curup Utara Kabupaten Rejang Lebong sudah memiliki 104 santri meskipun baru berdiri tahun 2020 lalu.

Menurut salah satu pengasuh di ponpes tersebut Warman, selain kegiatan pondok pesantren para santri juga mendapatkan pendidikan formal untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).

"Alhamdulillah semua santri kita ada 108 orang, untuk SMP sekitar 80 orang dan sisanya merupakan anak SMK," ujar Warman.

Menurutnya, untuk SMK di Ponpes Darul Ma'arif memiliki jurusan pengolahan hasil pertanian. Karena baru berdiri, maka Ponpes ini baru memiliki siswa kelas X dan XI untuk SMK dan kelas VII serta VIII untuk SMP.

Baca Juga: Tujuh Orang Pemohon Beasiswa Pemda Rejang Lebong Tidak Memenuhi Syarat

Namun untuk saat ini masih mengalami keterbatasan ruang belajar. Karena untuk menampung dua sekolah tersebut mereka baru memiliki 6 ruang belajar, dimana 3 ruang belajar untuk SMK dan 3 lainnya untuk SMP.

"Mmemang sekarang kita masih kekurangan ruang belajar. Tapi sekarang kita sedang membangun asrama. Sehingga nanti yang asrama sekarang itu bisa dijadikan ruang belajar," paparnya.

Sementara itu, terkait biaya yang harus dikeluarkan untuk mengenyam pendidikan di Ponpes Darul Ma'arif ini menurutnya juga sangat terjangkau.

Dimana setiap santri hanya dibebankan uang SPP sebesar Rp 650 ribu per bulan untuk SMP dan Rp 700 ribu untuk SMK. Itupun sudah termasuk biaya makan sebanyak sehari tiga kali. Karena seluruh santri ataupun murid disini tinggal di asrama.

"Kalau untuk pendaftaran awal itu hanya Rp 5,2 juta saja dan itu sudah termasuk SPP 1 bulan. Semua santri wajib tinggal di asrama," tukas Warman.

Sedangkan untuk kegiatan santri selain kegiatan belajar di sekolah formal mereka juga melakukan sejumlah kegiatan pesantren.

Dimana setiap malam jumat yasinan di kamar masing-masing dengan dipimpin santri secara bergiliran.

Kemudian mengaji kitab kuning setiap sore, kecuali hari jumat karena untuk kegiatan ekstra kulikuler yang meliputi hadroh,pencak silat Pagar Nusa, futsal dan lain sebagainya.

"Kalau santri SMK kita sudah bisa membuat pengolahan hasil pertanian. Kemudian kita berikan pelatihan pembuatan dodol, basreng dan lain lain," pungkas pria asal Oku Selatan ini.

Hingga saat ini santri Ponpes Darul Ma'arif berasal dari Kaur, Bengkulu, Musirawas, Sekayu, Kepahiang dan paling banyak warga Rejang Lebong. ***

Editor: Buyono

Tags

Terkini

Terpopuler