Diskusi Rutin Koalisi Cek Fakta: Mengungkap Tren Hoaks di Tengah Pendaftaran Kandidat Capres

- 28 Oktober 2023, 08:57 WIB
/

Sekjen Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Ika Ningtyas juga menekankan bahwa politisasi identitas dengan memproduksi misinformasi dan disinformasi telah menjadi strategi sejak pemilu 2014 dan 2019.

Ika menyerukan pentingnya monitoring informasi dan hoaks untuk mencegah narasi misinformasi/disinformasi yang berbahaya.

Menghadapi pemilu 2024, peran pemilih pemula dan generasi muda menjadi krusial, terutama karena mereka merupakan mayoritas pemilik suara dan rentan terpapar hoaks di media sosial.

Baca Juga: Ganjar-Mahfud Tak Terpengaruh Kehadiran Gibran di Pilpres 2024, Jimmy: Prestasi dan Integritas Jadi Kekuatan

Menurut Arya Budi, Direktur Riset Poltracking Indonesia, konten media sosial sangat mempengaruhi pilihan pemilih, dengan Facebook, Instagram, dan TikTok sebagai platform paling berpengaruh.

Walaupun kerja-kerja media dan literasi digital sudah banyak dilakukan, tantangan besar tetap ada, yaitu bagaimana membongkar jaringan buzzer atau produsen hoaks.

Wahyu Dhyatmika, Ketua Umum Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI), menekankan bahwa tujuan program cek fakta adalah memastikan proses pemilu berlangsung tanpa diganggu oleh disinformasi dan misinformasi.

Diskusi bulanan cek fakta adalah kegiatan Koalisi Cek Fakta yang terdiri dari Aliansi Jurnalis Independen (AJI), Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI), MAFINDO, dan 25 media yang tergabung dalam koalisi. ***

Halaman:

Editor: Iyud Dwi Mursito


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah