Mafindo Adakan Workshop Edukasi Antihoaks untuk Komunitas di Bengkulu

- 23 Oktober 2023, 20:07 WIB
 Kepala Kesbangpol Provinsi Bengkulu, Moh Redhwan Arif S.Sos, M.Ph menerima cindera mata dari Korwil Mafindo bengkulu, Gushevinalti usai membuka acara Workshop Anti Hoaks Bagi Komunitas Bengkulu/ foto; Arif/mafindo/
Kepala Kesbangpol Provinsi Bengkulu, Moh Redhwan Arif S.Sos, M.Ph menerima cindera mata dari Korwil Mafindo bengkulu, Gushevinalti usai membuka acara Workshop Anti Hoaks Bagi Komunitas Bengkulu/ foto; Arif/mafindo/ /

Gushevinalti menyampaikan materi tentang ciri-ciri berita hoaks yaitu judul yang bombastis, alamat website yang tidak jelas, tidak mencantumkan nama penulis dan alamat redaksi, narasi yang provokatif, memanipulasi konten serta meminta dishare atau diviralkan.

Workshop Edukasi Anti Hoaks oleh Mafindo Bengkulu di Hotel Nala Sea Side, Senin (23/10/2023) / foto; arif/mafindo/
Workshop Edukasi Anti Hoaks oleh Mafindo Bengkulu di Hotel Nala Sea Side, Senin (23/10/2023) / foto; arif/mafindo/

"Ciri-ciri hoaks tersebut harus diwaspadai dan tidak ikut menyebarkan", katanya.

Ia menyampaikan tips ketika menerima informasi agar terhindar dari hoaks, yaitu ketika menerima informasi harus baca dan lihat menyeluruh jangan hanya membaca judul, cari sumber informasinya dari media kredibel atau tidak.

Jika ragu dan kurang menyakinkan atau ada kejanggalan, sebaiknya jangan diteruskan. Namun jika benar lihat dulu apa manfaatnya untuk apa jika disebarkan.

"Pentingnya saring bebelum sharing, verifikasi sebelum berbagai, posting yang penting, jangan yang penting posting.

Sementara pemateri lainya dari Mafindo Bengkulu, Iyud Dwi Mursito, menyampaikan teknis cara periksa fakta untuk terhindari dari hoaks.

Baca Juga: Bawaslu Kota Bengkulu Gandeng Mafindo Untuk Lawan Hoax Jelang Pemilu 2024

Salah satu caranya adalah melakukan audit media sosial. "Audit media sosial untuk mengetahui apakah konten yang kita terima layak dipercaya atau tidak", katanya.

Sebab, salah disinformasi yang banyak terjadi adalah dengan memanfaatkan screenshot pada media sosial seseorang, dengan memanipulasi informasi sebenarnya. "Bisa aja akun medsos artis, pejabat publik dan lain sebagainya," katanya.

Halaman:

Editor: Iyud Dwi Mursito


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah