IKOBENGKULU.COM - Perubahan perilaku menuju hidup sehat dapat menjadi kunci untuk mengurangi potensi stunting. Hal ini merupakan bagian dari upaya pencegahan stunting yang melibatkan pola asuh dan pemenuhan gizi yang tepat.
Selain kekurangan gizi, faktor lain yang berpotensi menyebabkan stunting termasuk lingkungan yang tidak sehat, ketersediaan fasilitas jamban yang memadai, dan air bersih yang layak untuk dikonsumsi.
Pelaksana tugas Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), M.Iqbal Apriansyah, SH, M.P.H, menegaskan perlunya pemenuhan gizi mulai dari kehamilan, pemberian ASI eksklusif hingga usia 6 bulan, dan pemberian Makanan Pendamping ASI (MPASI) yang sehat.
Selain itu, pemantauan pertumbuhan anak dan praktik menjaga kebersihan lingkungan juga penting dalam upaya pencegahan stunting.
Sosialisasi mengenai penurunan stunting di sebuah Kampung KB di Kota Bengkulu melibatkan banyak peserta, terutama remaja dan pasangan usia subur.
Anggota Komisi IX DPR RI, Elva Hartati, menekankan pentingnya pemenuhan gizi sejak masa kehamilan, serta upaya untuk mencegah pernikahan usia dini.
Baca Juga: Universitas Dehasen dan Kominfo Provinsi Bengkulu Gelar Seminar Inovasi Digital
"Saya mengingatkan ibu hamil untuk mengonsumsi makanan bergizi dan menjalani pemeriksaan kesehatan secara rutin", katanya.
Dalam upaya pencegahan stunting, perubahan perilaku keluarga dan pemenuhan gizi yang tepat memainkan peran penting, sementara menjaga kebersihan lingkungan juga merupakan faktor yang krusial.