Network
IKOBENGKULU.COM - Dalam upaya untuk mengatasi masalah stunting di Provinsi Bengkulu, Plt Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bengkulu M. Iqbal Apriansyah, SH, M.P.H, memimpin program inovatif "Makan Lele" yang bertujuan untuk mencegah stunting pada anak-anak.
Stunting, kondisi gagal tumbuh pada anak akibat kekurangan gizi kronis, merupakan masalah kesehatan yang serius di Indonesia.
Menurut data terbaru, Provinsi Bengkulu memiliki angka stunting yang cukup tinggi, dan hal ini menjadi perhatian serius bagi pemerintah daerah.
M. Iqbal Apriansyah, yang baru pertama kali menduduki jabatan sebagai Plt Kepala BKKBN Provinsi Bengkulu, menjelaskan bahwa program "Makan Lele" ini merupakan bagian dari strategi komprehensif untuk meningkatkan kualitas hidup warga dan menciptakan generasi yang lebih sehat.
Program "Makan Lele" memanfaatkan potensi lokal yang melibatkan masyarakat dalam upaya pencegahan stunting.
Iqbal menyatakan, "Lele menjadi pilihan karena merupakan sumber protein hewani yang baik dan mudah diakses oleh masyarakat Bengkulu."
Baca Juga: Mengatasi Stunting pada Anak dengan Daun Kelor: Solusi Alami yang Efektif di Bengkulu
Melalui program ini, Iqbal dan timnya berfokus pada lima unsur pentahelix, yaitu komunikasi dengan para stakeholder untuk meningkatkan pemahaman tentang pentingnya kesehatan reproduksi dan gizi, intervensi spesifik yang tepat untuk mencegah stunting, pendekatan komunal melalui gotong royong untuk mencapai hasil yang optimal, peran aktif akademisi dalam memberikan informasi berdasarkan data dan teori yang tepat, serta partisipasi aktif masyarakat dari tingkat bawah untuk kesuksesan program.
Dalam program "Makan Lele," masyarakat didorong untuk mengonsumsi makanan bergizi tinggi seperti lele, sayur-sayuran, dan telur.
