BKKBN Bengkulu dan Komisi IX DPR RI Gelar Kampanye Stunting di Desa Lokus

- 3 Agustus 2023, 21:51 WIB
 Anggota Komisi IX DPR RI Elva Hartati, S.IP, M.M dan M. Iqbal Apriansyah, Plt Kepala Perwakilan BKKBN Bengkulu, Wakil Bupati (Wabup) Bengkulu Utara (BU) Arie Septia Adinata,SE, M.AP
Anggota Komisi IX DPR RI Elva Hartati, S.IP, M.M dan M. Iqbal Apriansyah, Plt Kepala Perwakilan BKKBN Bengkulu, Wakil Bupati (Wabup) Bengkulu Utara (BU) Arie Septia Adinata,SE, M.AP /

IKOBENGKULU.COM- Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Bengkulu bekerja sama dengan Komisi IX DPR RI melakukan kampanye penurunan stunting di beberapa daerah sebagai bagian dari implementasi Perpres Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting.

Pada awal Agustus 2023, kampanye berlangsung di Desa Suka Makmur, Kecamatan Giri Mulya, Kabupaten Bengkulu Utara, 3 Agustus 2023, Anggota Komisi IX DPR RI Elva Hartati, S.IP, M.M dan beberapa pejabat daerah turut hadir dalam kampanye tersebut.

Dalam upaya meluaskan informasi tentang pencegahan stunting, kampanye ini melibatkan ratusan peserta, termasuk pasangan usia subur (PUS), tokoh masyarakat, dan kelompok remaja Generasi Berencana (GenRe). Peserta diajak untuk menggali pengetahuan tentang risiko stunting.

M. Iqbal Apriansyah, Plt Kepala Perwakilan BKKBN Bengkulu, menyampaikan bahwa kampanye penurunan stunting merupakan bentuk kolaborasi antara lembaga pemerintah dan swasta di Bengkulu Utara. Tujuannya adalah mencari langkah alternatif dan solusi yang produktif dengan melibatkan banyak pihak.

Baca Juga: Dari Air Mata Haru hingga Peluang Baru: Kisah Inspiratif Briptu Tiara di Dunia Polisi

Kampung KB di Kecamatan Giri Mulya menjadi sasaran kampanye stunting dengan enam desa dan total penduduk sekitar 6.000 jiwa, termasuk 2.500 PUS yang 40% di antaranya merupakan PUS muda.

Bengkulu Utara memiliki 44 kampung KB, dan di seluruh Provinsi Bengkulu telah dikembangkan 326 kampung KB di setiap daerah kabupaten.

Anggota Komisi IX DPR RI, Elva Hartati, menyatakan pentingnya strategi terpadu dengan dukungan masyarakat dalam upaya penurunan stunting. Strategi meliputi peningkatan usia perkawinan ideal (21 tahun wanita dan 25 tahun pria) serta meningkatkan usia sekolah bagi generasi penerus bangsa.

Pemerintah terus melakukan upaya pencegahan stunting sebagai bagian dari perbaikan yang berkelanjutan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) demi mewujudkan Indonesia Emas pada tahun 2045.

Halaman:

Editor: Iyud Dwi Mursito


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x