Tradisi Tabut Bengkulu: Upacara Unik untuk Memperingati Bulan Muharram

- 23 Juli 2023, 20:36 WIB
Pembuangan tabut/ foto;bisniswisata.co.id/
Pembuangan tabut/ foto;bisniswisata.co.id/ /


IKOBENGKULU.COM- Di tengah perayaan Tahun Baru Islam atau bulan Muharram, masyarakat di Provinsi Bengkulu merayakan tradisi unik yang dikenal sebagai "Tabut Bengkulu." Upacara ini diadakan untuk menyambut datangnya bulan suci, sambil menghormati dan mengenang arwah nenek moyang mereka.

Tabut Bengkulu adalah suatu bentuk patung atau arca yang dibuat secara khusus dari bambu dan anyaman daun kelapa. Masyarakat setempat mempercayai bahwa tabut ini menjadi wadah perwujudan arwah leluhur mereka, yang hadir dan memberikan berkah serta keselamatan bagi seluruh komunitas.

Perayaan tabut diawali dengan persiapan yang serius, di mana warga bergotong-royong dalam pembuatan tabut yang indah dan kreatif. Prosesi ini menjadi momen penting dalam kehidupan masyarakat Bengkulu karena memadukan nilai-nilai keagamaan dan kebudayaan.

"Tradisi tabut adalah bagian tak terpisahkan dari identitas kami sebagai orang Bengkulu. Ini adalah cara kami untuk berkomunikasi dengan arwah nenek moyang dan mendapatkan berkah dalam tahun yang baru," ujar salah satu warga setempat.

Baca Juga: Warga Air Palik Minta Presiden Tutup PT.BRS yang Tidak Memiliki HGU

Saat hari perayaan tiba, tabut-tabut yang telah dihias dengan berbagai ornamen dan hiasan indah diarak keliling kampung atau desa oleh masyarakat. Prosesi ini diiringi oleh musik dan tarian tradisional, menciptakan atmosfer meriah dan penuh kegembiraan.

Selain aspek religius, upacara tabut juga menjadi ajang mempererat tali persaudaraan antarwarga. Semua kalangan dari berbagai lapisan masyarakat ikut berpartisipasi dalam perayaan ini, mengenakan pakaian adat dan berbahagia bersama.

Pakar budaya setempat menjelaskan bahwa tradisi tabut ini merupakan salah satu bentuk kekayaan budaya Bengkulu yang harus dilestarikan. Nilai-nilai yang terkandung dalam upacara ini mengajarkan tentang saling menghormati, gotong-royong, dan kebersamaan.

Namun, di tengah perkembangan zaman, beberapa aspek dari tradisi ini mungkin berubah atau menghadapi tantangan untuk dipertahankan. Oleh karena itu, perlu adanya perhatian dari pemerintah dan masyarakat untuk melestarikan tradisi tabut Bengkulu agar tetap hidup dan diwariskan kepada generasi mendatang.

Halaman:

Editor: Iyud Dwi Mursito


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x