Warga Air Palik Minta Presiden Tutup PT.BRS yang Tidak Memiliki HGU

- 21 Juli 2023, 20:53 WIB
Sebuah demonstrasi damai digelar oleh warga di Kabupaten Bengkulu Utara untuk menyampaikan aspirasi mereka kepada Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo
Sebuah demonstrasi damai digelar oleh warga di Kabupaten Bengkulu Utara untuk menyampaikan aspirasi mereka kepada Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo /

IKOBENGKULU.COM- Sebuah demonstrasi damai digelar oleh warga di Kabupaten Bengkulu Utara untuk menyampaikan aspirasi mereka kepada Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi). Aksi tersebut berlangsung di Tugu Polwan Kecamatan Air Napal pada Jumat (07/2023) ketika Presiden Jokowi dijadwalkan mengunjungi Kota Argamakmur.

Dalam aksi tersebut, sejumlah warga berkumpul di tepi jalan dengan membawa spanduk dan poster yang berisi tuntutan agar PT. BRS ditutup karena tidak memiliki Hak Guna Usaha (HGU) yang jelas.

Masyarakat di wilayah Air Palik menyatakan ketidakpuasan mereka terhadap aktivitas PT. BRS yang telah beroperasi di daerah mereka tanpa memiliki legalitas yang jelas, terutama tanpa HGU. Mereka merasa bahwa perusahaan tersebut tidak memberikan manfaat yang nyata bagi masyarakat setempat selama bertahun-tahun beraktivitas di wilayah tersebut.

Namun, aksi warga untuk menyampaikan aspirasi mereka mengalami kendala karena aparat keamanan yang selalu menghadang dan menghalang. Aksi damai yang seharusnya menjadi sarana warga untuk menyuarakan keluhan mereka menjadi terhambat oleh kehadiran aparat.

Baca Juga: Semangat Kebangsaan di Bengkulu: Masyarakat Pasar Seluma Tolak Pertambangan Pasir Besi

Presiden Jokowi sendiri tidak memberikan respon kepada aspirasi masyarakat yang ingin disampaikan langsung kepadanya. Hal ini disebabkan oleh penghalangan dan penutupan informasi aspirasi oleh pihak aparat keamanan.

Usai kunjungan kerja ke Kota Argamakmur, Presiden Jokowi kembali melintas melalui wilayah tersebut sekitar pukul 13:25 dalam perjalanan pulang ke Bengkulu Kota. Namun, warga yang berusaha dengan antusias menyampaikan aspirasi mereka melalui spanduk dan poster, mengalami kekecewaan karena aparat keamanan yang menghalang dan bahkan menarik turun spanduk tersebut.

Aspirasi masyarakat yang diwakili oleh spanduk tersebut tidak berhasil sampai ke Presiden. Masyarakat merasa bahwa perlawanan mereka tidak membuahkan hasil sesuai harapan, dan hal ini menimbulkan rasa kecewa, kesal, dan marah di kalangan warga.

Tuti, mertua dari salah satu warga yang ditahan dalam aksi demonstrasi, mengungkapkan rasa kekecewaannya, "Kenapa kami, masyarakat, ingin menyampaikan keluh kesah kami di negeri kami sendiri atas ketidakadilan di wilayah kami selalu dihalang-halangi? Mengapa setiap kami ingin menyampaikan aspirasi untuk keadilan, selalu dihadapi oleh aparat kepolisian? Apakah memang negeri ini tidak ada keadilan bagi kami, masyarakat kecil seperti kami?"

Halaman:

Editor: Iyud Dwi Mursito


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x