Network
IKOBENGKULU.COM- Anggota Komisi II DPRD Provinsi Bengkulu, Usin Abdisyah Putra Sembiring, S.H, yang juga menjabat sebagai Ketua BAPEMPERDA DPRD Provinsi Bengkulu, mengapresiasi penyelesaian pembangunan jalan tol Bengkulu – Lubuklinggau dengan cepat.
"Kami berterima kasih kepada Bapak Jokowi atas peresmian Tol tahap I, karena Tol Bengkulu – Lubuklinggau akan memfasilitasi aliran barang masuk ke Bengkulu dan membuka isolasi daerah ini dari wilayah lain," ujar Usin.
Baca Juga: Inovasi Gizi Presiden Jokowi di Bengkulu, Tekan Angka Stunting dengan Nugget Belut
Selain itu, Usin juga menambahkan, "Dengan adanya Tol Bengkulu – Lubuklinggau, Provinsi Bengkulu dapat menjadi pintu gerbang ekspor ke luar negeri, karena letaknya yang dekat dengan kawasan Samudera Hindia," tandas Usin.
Dengan beroperasinya jalan tol ini, diharapkan ekonomi daerah dan mobilitas penduduk Bengkulu dan sekitarnya dapat mengalami peningkatan yang signifikan. Fasilitas ini juga diharapkan membuka akses yang lebih baik untuk logistik dan perdagangan, meningkatkan konektivitas wilayah, serta menciptakan peluang baru untuk pertumbuhan ekonomi yang lebih luas.
Bengkulu- Lubuklinggau Toll Road menjadi bagian krusial dari Jalan Tol Trans Sumatera, menghubungkan Kota Bengkulu dengan Lubuklinggau. Pembangunan seksi 1 jalan tol ini, yaitu ruas Bengkulu – Taba Penanjung, yang dipercayakan kepada PT. Hutama Karya, telah berhasil rampung.
Tol Bengkulu adalah bagian penting dari mega proyek Jalan Tol Trans Sumatera yang menghubungkan Lubuk Linggau, Curup, hingga Bengkulu dengan total panjang mencapai 95 km. Proyek tol ini terbagi menjadi tiga seksi.
Seksi pertama adalah Bengkulu-Taba Penanjung, yang membentang sejauh 17,6 kilometer (km). Seksi kedua adalah Taba Penanjung – Kepahiang dengan panjang 23,7 km, dan seksi ketiga adalah Kepahiang – Lubuklinggau dengan panjang 54,5 km.
Dalam acara peresmian, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyambut positif keberhasilan tol Bengkulu-Taba Penanjung ini. Beliau berharap jalan tol ini akan memperkuat mobilitas logistik dan akses masyarakat.
