Network
IKOBENGKULU.COM- Keributan antara petani kelompok Maju Bersama dan PT Daria Dharma Pratama (DDP) kembali terjadi, Selasa (18/6/2023). Keributan kali ini dipicu oleh upaya perusahaan untuk merampas Tandan Buah Segar (TBS) sawit milik petani. Awal keributan sebenarnya terjadi sehari sebelumnya, di mana PT DDP dengan paksa mengambil sekitar 1 ton TBS milik Adam Malik di lahan yang dikelolanya.
Dalam upaya penanganan, Brigade Mobile (BRIMOB) POLDA Bengkulu mencoba melakukan negosiasi dengan petani, namun tawaran perdamaian ini tidak diindahkan oleh pihak perusahaan, yang kemudian memicu bentrokan. Akibat dari bentrokan tersebut, salah satu istri dari kelompok Petani Maju Bersama bernama Aida pingsan akibat diduga mendapatkan pukulan dari seorang security perusahaan tersebut.
Baca Juga: Marak Penipuan Undangan Palsu APK di Bengkulu, Masyarakat Diminta Waspada
Tidak hanya itu, pihak perusahaan juga mencoba merampas TBS sawit di lahan milik M. Nazir, yang menyebabkan situasi bentrokan semakin memanas tanpa adanya upaya pengamanan dari Aparat Penegak Hukum (APH) yang berada di lokasi.
Abdullah, selaku kuasa hukum petani, menyampaikan bahwa mereka telah meminta APH untuk meredam bentrokan yang terjadi, namun respons terhadap permintaan tersebut berjalan lambat, sehingga situasi bentrokan semakin memanas.
"Pihak perusahaan terus melakukan provokasi yang memicu konflik berulang, akibatnya, seorang petani bernama Budi Franata mengalami luka di bagian kaki akibat dorongan dan pukulan dari pihak perusahaan," ujar Abdullah.
Abdullah juga menambahkan, konflik yang terjadi telah menambah daftar korban luka-luka di kalangan petani di wilayah Malin Deman, Kabupaten Mukomuko.
"Dalam kurun waktu 2 bulan terakhir, sudah ada 12 petani yang menjadi korban konflik ini, baik perempuan maupun laki-laki, karena mendapatkan pukulan dan kekerasan lainnya," tambah Abdullah.
