Saat ini arus informasi begitu deras dan kecepatan penyebaran informasi membanjiri sehingga masyarakat kesulitan menyaringnya dan penggunaan media sosial yang melenceng dari tujuan utamanya.
"Sedangkan untuk solusi menghindari hal tersebut yakni menerapkan konsep think dalam keluargaan digital," katanya.
Dia mengatakan, konsep THINK adalah suatu etika atau norma-norma dalam melakukan interaksi di dunia digital.
Konsepting dapat diterapkan ketika seseorang akan membuat mengolah maupun menyebarkan suatu informasi yang akan diakses oleh banyak orang.
"Konsep ini juga menjadi salah satu upaya preventif agar terhindar dari kesalahan-kesalahan yang dapat merusak reputasi digital seseorang," ujarnya.
Baca Juga: Nginap di Kosan Pacar, Pemuda Asal Lampung Maling Laptop Tetangga
Kabid Humas Polda Bengkulu Kombes Pol Sudarno, S.Sos., M.H., ketika diwawancarai menyampaikan sosialisasi sengaja di berikan kepada Generasi milenial khususnya mahasiswa baru mengingat saat ini banyak pengguna internet dari kaum milenial.
"Bertujuan memberi pemahaman kepada generasi milenial akan adanya berita bohong," katanya.
Berita bohong bisa menjadi berita yang sebenarnya apabila berita bohong di sebarkan terus menerus berita bohong akan menjadi berita benar dan menjadi opini publik.
” Agar mereka tidak terbawa oleh informasi yang salah, dan bisa membedakan mana informasi yang benar dan salah.” Kata Kabid Humas Polda Bengkulu.
Kabid Humas menghimbau kepada masyarakat agar harus mencari kebenaran berita kepada sumber nya karena pengaruhnya sangat besar bagi masyarakat.