IKOBENGKULU.COM-Demo mahasiswa Bengkulu dari Himpunan Mahasiswa Indonesia (HMI) Cabang Bengkulu berkahir ricuh.
Kericuhan terjadi saat mahasiswa memaksa masuk ruangan rapat DPRD Provinsi, saat akan menyampaikan aspirasi. "KAHMI menuntut kepolisian bertanggung jawab
Namun niat mahasiswa tersebut dicegah oleh aparat kepolisian, yang menyebabkan terjadinya keributan.
Saat terjadi keributan, salah satu peserta aksi mengalami luka di kepala yang kemudian dilakukan perawatan di rumah sakit.
Sehubungan dengan aksi kekerasan yang dilakukan pihak kepolisian terhadap peserta aksi yang menolak kenaikan harga BBM di Gedung DPRD Provinsi, Rabu 31 Agustus 2022, Majelis KAHMI Provinsi Bengkulu bersuara.
Dalam keterangan pers yang disampikan Koordinator Presidium KAHMI Bengkulu Iswahyudi, menjelaskan bahwa demonstrasi adalah ekspresi menyatakan pendapat yang dijamin oleh UU.
Baca Juga: Ratusan Mahasiswa Bengkulu Demonstrasi Tolak Kenaikan BBM, Berakhir Ricuh
"Harus dilindungi dan dijauhkan dari tindakan kekerasan, tidak selayaknya aparat kepolisian melakukan kekerasan," katanya.
KAHMI mengutuk keras aparat kepolisian yang melakukan tindakan kekerasan dalam menangani demonstrasi, yang dilakukan oleh HMI.