8 Budaya dan Tradisi Bengkulu yang Masih Populer dan Lestari di Masyarakat Hingga Saat Ini

- 12 Juni 2022, 08:37 WIB
Berejung    Merupakan tradisi yang tidak terlepas dari tarian adat  suku serawai/foto:IG@budaya.sayo
Berejung Merupakan tradisi yang tidak terlepas dari tarian adat suku serawai/foto:[email protected] /

IKOBENGKULU/PRMN-Bengkulu merupakan Provinsi yang memiliki budaya yang cukup banyak sehingga peninggalannya menjadikan warisan yang berkesan. Makna dan nilai didalamnya mengandung pelajaran yang memberikan efek bagi kehidupan manusia. Maka dari itu kita sama-sama mencari serta mengulas kembali peninggalan daerah terutama di provinsi Bengkulu, maupun daerah lainnya. Supaya kita bisa mengambil nilai dan diaplikasikan dalam kehidupan. Berikut budaya provinsi Bengkulu yang masih dilestarikan hingga kini

1. Kain Besurek

Kain besurek bermotif bahasa arab, budaya, dan alam menandakan Akulturasi budaya lokal dan arab/foto: IG@swarnabumei
Kain besurek bermotif bahasa arab, budaya, dan alam menandakan Akulturasi budaya lokal dan arab/foto: IG@swarnabumei

Kain besurek bermotif bahasa arab, budaya, dan alam menandakan Akulturasi budaya lokal dan arab. Mulai dikenal sejak tahun 2015. Besurek berasal dari melayu dialek artinya bersurat atau bertulisan dengan maksud tulisan berciri kaligrafi arab gundul. Sebagai bentuk keagungan kepada tuhan, media dakwah islam, serta kecintaan terhadap budaya dan alam.

Motifnya ada 7 macam: kaligrafi arab, rembulan, kembang melati, burung kuau, pohon hayat kombinasi kembang cengkih dan kembang cempaka serta perpaduan relung paku dan burung punai. Kain yang digunakan berbahan dasar katun dan sutra, serta cenderung berwarna merah kecoklatan dan merah manggis. Biasanya digunakan untuk untuk penutup kepala bagi raja penghulu, buayan dalam upacara cukur bayi, penutup jenazah, dan untuk upacara adat pengantin.

Penggunaanya hingga kini tidak hanya pada ritual adat melainkan bisa fashion sehari-hari, apalagi pemerintah daerah sekarang sudah menerapkan batik besurek sebagai baju kedinasan. Sehingga penggunaanya bisa dijangkau oleh semua orang namun nilai jualnya masih cukup tinggi. Dikarenakan masih menggunakan alat tradisonal dan itulah yang membedakan dengan kain sablon lainnya.

2. Tabot

Tabot   Merupakan Tradisi Bengkulu dirayakan setiap tahunnya dari tanggal 1 hingga 10 muharam/foto; IG@zellawijaya
Tabot Merupakan Tradisi Bengkulu dirayakan setiap tahunnya dari tanggal 1 hingga 10 muharam/foto; IG@zellawijaya


Merupakan Tradisi Bengkulu dirayakan setiap tahunnya dari tanggal 1 hingga 10 muharam. Untuk memperingati hari kebangkitan islam dan mengenang imam Husein ali bin abu thalib cucu nabi Muhammad SAW. Yang dulunya perna menjadi tawanan oleh tentara Yazid Bin Muawiyah di Padang Karbala, Irak untuk membela islam serta meyampaikan nahi mungkar. Menyampaikan kebenaran bukan hal mudah, Melainkan harus disuarakan jika kebenaran tidak ditegakan maka kebatilan akan berkuasa.

Awalnya tabot dibawa oleh para pekerja islamiyah syiah Madras dan Bengali, India bagian selatan. Untuk membuat benteng malborough , dibawah naungan Tentara inggris. Secara harfiah tabot berasal dari bahasa arab yg artinya tabut. Ritual tabot menjadiakan acuan masyarakat untuk tetap semangat karena setiap perbuatan memberikan kebaikan.

pelaksanaannya dengan serangkaian upacara adat dan diakhiri dengan arak-arakan bangunan berhias (tabot) yang diiringi musik dol ( alat musik Bengkulu). Menariknya setiap tradisi tabot pemerintah menyelenggarakan festival, tentu menarik wisata untuk berkunjung serta mendekatkan yang jauh atau sebagai ajang silahturami keluarga.


3. Dol

Dol   Merupakan instrument pengiring musik yang digunakan untuk perayaan tabot dan hari besar lainnya/foto; IG @masedy80
Dol Merupakan instrument pengiring musik yang digunakan untuk perayaan tabot dan hari besar lainnya/foto; IG @masedy80


Merupakan instrument pengiring musik yang digunakan untuk perayaan tabot dan hari besar lainnya. Dol sejenis beduk namun ukurannya lebih kecil, terbuat dari bonggol pohon kelapa yang dilubangi serta dilapisi kulit kerbau atau lembu. Alat pemukulnya dari kayu yang dilapisi kain.

Halaman:

Editor: Iyud Dwi Mursito


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah