IKOBENGKULU.COM - Mengenang sejarah dan menghargai peran radio dalam memberikan informasi, edukasi, dan hiburan, dua seniman terkemuka Bengkulu, Didit dan Yitno, menciptakan karya spesial di Hari Bhakti Radio ke-78.
Lukisan semi mural yang menggambarkan radio jaman dulu menjadi pusat perhatian pengunjung Bencoolen Mal, Bengkulu, Sabtu (9/9/23).
Melalui karya lukis tersebut, Mas Didit, sapaan akrabnya, ingin menyampaikan pesan bahwa meski alat dan instrumen radio telah mengalami banyak perubahan dari waktu ke waktu, fungsi dan peranannya tetap konsisten.
Baca Juga: Rekrutmen Bank Indonesia 2023: Kesempatan Jadi Asisten Manajer & Cara Pendaftaran
"Ada harmoni antara radio jaman dulu dan era modern saat ini. Kejayaan radio, baik dulu maupun sekarang, senantiasa sebagai media informasi, edukasi, dan hiburan," ungkap Didit saat sedang melukis.
Sementara Yitno, melalui karya lukisannya, mengajak para pengunjung untuk melangkah mundur sejenak, merenung dan mengenang masa di mana radio bersaing ketat dengan pemutar musik piringan hitam.
"Tujuan saya adalah mengajak pengunjung Radio Club merasakan atmosfer retro, mengenang masa di mana radio klasik dan piringan hitam menjadi pusat hiburan masyarakat," kata Yitno dengan penuh semangat.
Baca Juga: Mafindo Bengkulu Lakukan Kampanye Prebunking untuk Cerdaskan Masyarakat Lawan Hoaks
Kedua seniman ini memiliki harapan besar bahwa radio akan tetap relevan dan tidak lekang oleh waktu, meskipun di era digital ini muncul berbagai media baru.
Peringatan Hari Bhakti Radio di Bencoolen Mal tidak hanya diisi dengan lukisan karya dua seniman tersebut.
Acara yang dihadiri oleh Forkopimda ini juga dimeriahkan dengan talkshow, pertunjukan stand up comedy, lomba menggambar, hingga penampilan DJ yang membuat suasana semakin hangat dan meriah. ***